-
VIVA - Saya membaca buku ini cukup lama, lebih dari seminggu. I am a slow reader. Pasalnya, kalau ada kalimat atau paragraf yang bagus, saya baca ulang, saya kutip (saya catat), siapa tahu kelak bisa saya gunakan sebagai bahan ajar penulisan karya fiksi. Setelah proses membaca yang lama, begitu selesai membaca, saya menjadi speechless.
Terlalu banyak hal baik yang ingin saya utarakan, namun masalahnya, semua hal baik itu sudah ditulis atau diungkapkan oleh para endorser, reviewer, dan pembaca terdahulu. Saya nyaris kehabisan kata-kata. Perlu dua hari bagi saya untuk mengumpulkan semua rasa yang saya dapat ketika membaca novel saintifik dengan sentuhan thriller ini.
Novel yang paling diantisipasi tahun ini, karya Akmal Nasery Basral, memiliki kesempurnaan di setiap elemennya. Cerita novel terilhami oleh kondisi dunia saat ini yang dilanda pandemi Covid-19, yang kemudian dikembangkan melalui kekuatan imajinasi. Ide ceritanya original, otentik, out of the box.
Ini kisah mengenai perjuangan seorang ahli epidemiologi Indonesia menelusuri asal-usul gejala epidemi baru yang mencemaskannya, yang membuatnya bergerak dari Kupang-Atambua-Jakarta hingga ke Lyon dan Saint-Cyr-sur-Menthon (Prancis) serta Harbin dan Beijing (China).
Penokohannya (karakterisasi) menarik: protagonisnya jelas, antagonisnya tidak jelas hingga bagian akhir. Karakter juga tidak simple atau statis, melainkan round dan developed, berkembang sesuai sikon yang dihadapi (dokter Ata bisa sangat strong-minded, bisa sangat mellow). Semua karakter yang lain, yang pembaca belum tahu apakah golongan protagonis atau antagonis, juga digambarkan secara tidak sederhana. Menarik dan sangat menantang.
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.