-
VIVA – Sebuah laporan yang diterbitkan dalam Journal of Personality and Social Psychology, mengungkap bahwa wanita muda serta menarik yang bertindak dengan cara anggun miliki kemungkinan lebih tinggi untuk diterima ketika membuat tuduhan pelecehan seksual.
Temuan studi ini dipimpin Universitas Washington (UW) melibatkan lebih dari 4.000 peserta, mengungkapkan persepsi bahwa wanita 'prototipe' kemungkinan besar akan dilecehkan. Penelitian juga menunjukkan bahwa wanita di luar norma yang ditentukan secara sosial atau wanita 'non-prototipe' lebih cenderung dianggap tidak dirugikan pelecehan.
Hal itu membuat wanita yang tidak sesuai dengan prototipe berpotensi menghadapi rintangan yang lebih besar saat mencoba yakinkan tempat kerja atau pengadilan bahwa mereka telah dilecehkan. Melihat hal itu, seorang mahasiswa pascasarjana psikologi di UW dan penulis utama studi ini, Bryn Bandt-Law memberikan komentarnya.
"Konsekuensi dari hal itu sangat parah bagi wanita yang berada di luar representasi sempit tentang siapa korbannya," ungkapnya.
"Perempuan nonprotipikal diabaikan dengan cara yang dapat menyebabkan mereka mendapatkan perlakuan diskriminatif di bawah hukum; orang berpikir mereka kurang kredibel - dan kurang dirugikan - ketika mereka membuat klaim dan berpikir bahwa pelakunya pantas mendapatkan hukuman yang lebih sedikit," jelasnya.
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.