Koperasi Tingkatkan Ekonomi Pengrajin Rotan di Desa Trangsan

Doc.pribadi
Sumber :
  • vstory

VIVA – Koperasi Serba Usaha (KSU) “Trangsan Manunggal Jaya” Desa Trangsan mendorong kemajuan perekonomian Desa Trangsan, Kecamatan Gatak, Sukoharjo, Jawa Tengah.

Kementan Dorong Pembentukan Koperasi Guna Bantu Petani Banyuasin Kembangkan Usaha

Desa Trangsan merupakan desa yang mayoritas warganya berprofesi sebagai pengrajin rotan. Bahkan produknya telah tembus pasar internasional seperti Argentina, Inggris, Belanda dan Negara eropa lainnya. Produk yang biasa dijual antaranya almari, kursi, meja dan lainnya.

Koperasi bukan hanya mensejahterakan anggota tetapi koperasi juga memiliki manfaat pada masyarakat sekitar. Salah satunya ialah koperasi serba usaha di Desa Trangsan. KSU yang berlokasi di Desa Trangsan ini, didirikan oleh masyarakat desa namun mengalami jatuh bangun.

Dorong Ekspor UMKM, Bea Cukai Jalin Kolaborasi dengan Pemerintah Daerah

KSU diketuai oleh Suparji (61) sampai saat ini. Pada 2007, koperasi bangkit dengan dukungan dari camat Kecamatan Gatak yang bernama Joko Mulyono. Koperasi resmi mendapatkan badan hukum 5 18/138/BH/II/2007. Pada tahun 2008 – 2012  KSU terpaksa vakum akibat krisis global yang terjadi di Amerika pada 2007 silam.

Jatuh Bangun Koperasi

Presiden KSPSI Harap Kemandirian Organisasi Buruh Terbangun Lewat Koperasi

Pada tahun 2008 Desa Trangsan terkena imbas dari krisis global Amerika. Hal ini sangat berdampak bagi pengrajin karena orderan produk Desa Trangsan 90% ekspor. Dengan adanya krisis, semua pengrajin memilih berhenti memproduksi. Jumlah pengrajin sebelum di guncang krisis ialah kurang lebih 500 orang dengan adanya krisis tersisa 100 pengrajin yang dapat bertahan terutama para pengrajin pasar lokal.

Krisis ini juga berdampak bagi koperasi karena angota tidak dapat mengembalikan uang angsuran. Oleh karena itu, koperasi vakum pada tahun 2008-2012. Adanya krisis tersebut, tahun 2014 koperasi membuat kebijakan baru dengan tidak meminjamkan modal kembali kepada anggota tetapi menyediakan bahan produksi diantaranya menjual rotan dan bahan penolong produksi lainnya.

Saat merintis berjualan bahan produksi, koperasi mendapatkan bantuan dana hibah dari Bank Indonesia cabang Surakarta senilai Rp70.000.000,00 (tujuh puluh juta rupiah) serta dengan modal koperasi seadanya. Sekarang, KSU terdiri dari 26 anggota dan diharapkan masyarakat dan pengrajin dapat bergabung menjadi anggota di KSU.

Bersama Koperasi Kita Bisa

KSU memberikan kemudahan bagi pengrajin rotan di Desa Trangsan dan sekitarnya dengan menyediakan bahan baku produksi yaitu rotan. Penawaran yang ditawarkan sangat terjangkau daripada toko pada umumnya. Anggota KSU dan masyarakat sekitar dapat membelinya kapan saja.  

Saat pandemi ini, harga bahan baku di koperasi meningkat 20% dibanding sebelum pandemi. Namun, kegiatan jual beli tidak mengalami perubahan. Hanya saja pengrajin mengeluh dengan adanya kenaikan harga bahan baku. Mengingat kondisi ekonominya sedikit menurun akibat pandemi covid-19.

Selain itu, KSU juga merasakan dampak pandemi yaitu KSU tidak dapat mengikuti even pameran internasional yang sering di adakan di Jakarta. Even ini dapat dijadikan ajang pameran kepada investor dan media untuk mengenalkan produk dari desa Trangsan kepada masyarakat lokal maupun internasional.

Kegiatan yang dilakukan oleh KSU diantaranya pelatihan managemen, keterampilan, pelatihan diklat ketenagakerjaan, penyuluhan dan pemasaran online dari pihak terkait.

KSU bersama Kelurahan Desa Trangsan dan masyarakat yang setiap tahunnya mengadakan Grebek Penjalin harus ditunda akibat pandemi covid-19 saat ini. Hal ini tentu disayangkan para pengrajin karena acara Grebeg Penjalin ini adalah agenda yang diadakan setiap tahun yang berguna sebagai wadah mempromosikan produk rotan kepada masyarakat serta investor.

Menurut Sunarni yang kebetulan seorang pengrajin mengatakan bahwa, meskipun tidak ada pameran pada Grebeg Penjalin dia berinovasi untuk memasarkan produk miliknya melalui media online seperti whatsApp serta berinovasi membuat produk dengan mengikuti tren pada saat ini yaitu membuat pot tanaman dari eceng gondok.

Dengan adanya KSU diharapkan dapat meningkatkan perekonomian pengrajin rotan di Desa Trangsan ke arah yang lebih baik lagi. Di masa pandemi saat ini, pemerintah perlu membangun dan meningkatkan perekonomian masyarakat terutama bagi pengusaha sehingga usaha mereka tetap berjalan dan tidak mengalami penurunan dari segi penghasilan maupun bahan baku produksi.

Adanya Koperasi Serba Usaha “Trangsan Manunggal Jaya” dapat membantu pengrajin Desa Trangsan dalam memperoleh bahan baku, promosi dan kegiatan pelatihan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.