-
VIVA – Gaya hidup yang bergantung dengan plastik memang sangat sulit dihindari. “Barang berbahan plastik paling banyak itu kantong plastik, dapetnya sehabis belanja di warung. Lalu bungkus makanan hingga plastik dari paket belanjaan online,” ujar Husnul.
Meskipun telah dikeluarkan Peraturan Gubernur No.142/2019 yang mewajibkan pengelola pusat perbelanjaan untuk menggunakan kantong belanja ramah lingkungan, namun nyatanya masyarakat masih mendapatkan dan menggunakan bahan plastik dari sektor lain.
Saat ini bahan plastik merupakan penyumbang sampah terbesar. Menurut Sustainable Waste Indonesia melalui survei yang dilakukan bahwa, sebanyak 20,57% sampah plastik atau sekitar 4.525 ton sampah perbulan di Jakarta, berasal dari bahan plastik.
Diikuti dengan suasana pandemi yang mengubah pola konsumsi masyarakat termasuk aktivitas belanja menjadi serba online. Konsekuensinya adalah barang-barang yang diantar melalui jasa pengiriman tersebut pasti akan dibungkus menggunakan plastik sekali pakai.
Hingga saat ini belum ada kebijakan dari pemerintah mengenai penggunaan plastik sekali pakai untuk belanja online. Sehingga, penggunaan bahan plastik sekali pakai tersebut yang diikuti oleh perubahan pola konsumsi masyarakat membuat jumlah sampah plastik rumah tangga terus meningkat.
Tidak hanya saat berbelanja online saja, saat kita pesan makanan melalui jasa pesan antar, masih ada restoran yang menggunakan bahan plastik sebagai kemasannya.
Entah itu untuk wadah makanan atau bungkus makanan. Namun beberapa restoran memang sudah menyiapkan totebag sebagai pengganti kantong plastik. Penggunaan plastik oleh masyarakat saat ini, di yakini karena kemudahan mendapatkannya dan juga praktis dalam penggunaannya karena bisa sekali pakai.
Penggunaan sumber daya yang dapat diperbaharui seperti plastik, sangat dipengaruhi oleh pola konsumsi masyarakatnya. Menurut WWF, Indonesia merupakan salah satu negara penyumbang limbah plastik terbesar di lautan.
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.