Dampak Covid-19 Pada Mahasiswa

Covid-19 berdampak juga bagi mahasiswa
Sumber :
  • vstory

VIVA – Desember 2019 pertama kalinya muncul virus corona atau dikenal sebagai SARS-CoV-2. COVID-19. Pada masa awal mulanya perubahan virus corona belum dapat ditemukan penyebab utamanya dan apakah virus ini dapat menular atau tidak.

Pilkada 2024 Berbeda dan Lebih Kompleks dibanding Pilkada Serentak Sebelumnya, Menurut Bawaslu

Penanganan yang belum pasti menjadikan jumlah dari kasus ini semakin bertambah hingga sekarang. Namun dikarenakan adanya pasien yang pertama kali menyebarkan virus kepada perawat, maka pada akhirnya COVID-19 dapat dikatakan sebagai virus yang menular.

Dan hingga sekarang virus masih ada dan penelitan corona virus deasease masih berlanjut. Dengan adanya pernyataan WHO mengenai COVID-19 adalah pandemik global, maka pemerintah telah menetapkan bahwa virus corona telah menjadi bencana nonalam dalam bentuk penyebaran COVID-19 sebagai bencana nasional.

KPK Periksa Anggota DPR Fraksi PDIP Ihsan Yunus soal Dugaan Korupsi APD di Kemenkes

Dengan adanya statement yang dikeluarkan dari WHO dan Pemerintah Indonesia, maka Indonesia melakukan upaya untuk menghentikan dan mengurangi pertumbuhan virus ini dengan cara lockdown di beberapa daerah, menerapkan PSBB atau Pembatasan Soial Berskala Besar, warga harus melakukan karantina diri, sebagian dunia industri melakukan pekerjaan secara daring, dan semua jenis pendidikan dilakukan secara daring atau online.

Dengan adanya perintah dan kesadaran diri untuk tetap berada di rumah dalam jangka waktu yang lama menimbulkan beberapa dampak kepada berbagai bidang. Dampak yang paling dirasakan yaitu pada bidang perekonomian dan pendidikan di Indonesia.

Singapore PM Lee Hsien Loong to Resign After Two Decades on Duty

Dampak negatif pada sektor ekonomi kebanyakan dirasakan oleh perushaan, baik dari yang besar hingga kecil untuk melakukan pemecatan pada karyawannya dikarenakan kurangnya pemasukan.

Pada bidang pendidikan, sistem dan media belajar jadi berubah dan menjadi sistem daring. Meskipun belum adanya penelitian yang dilakukan untuk menentukan apakah sistem pembelajaran secara daring lebih efektif dari pada sistem pembelajaran secara langsung, namun pendidikan secara daring realitasnya banyak murid dan mahasiswa yang tidak setuju dengan sistem pembelajaran daring dan lebih memilih untuk melakukan pembelajaran secara langsung.

Dari adanya keluhan ini maka semakin lama akan menciptakan dampak kepada mahasiswa, terutama dalam bidang psikologis (Harapani, 2020).

Dalam dunia pendidikan, awal munculnya COVID-19 di Indonesia ini tidak langsung melakukan pembelajaran secara daring, namun masih melakukan sistem secara manual.

Masuk ke minggu kedua ketika pertumbuhan COVID-19 semakin merajalela di Indonesia, beberapa pihak sekolah meliburkan muridnya selama 2 minggu.

Namun karena pertumbuhannya semakin cepat, sehingga sistem pembelajaran ditetapkan secara daring pertama kali oleh Pemerintah Daerah yang didukung oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud), Nadiem Anwar Makarim, yang mengatakan bahwa Kemendikbud siap untuk memberikan fasilitan dan mendukung kebijakan Pemerintah Daerah yang menhentikan segala aktivitas kegiatan sekolah secara langsung, serta menjamin bahwa keselamatan dan keamanan dari mahasiswa dan pelajar serta guru merupakan hal yang utama (Arimatea, 2020)

Pembelajaran secara daring merupakan sistem kegiatan belajar yang menggunakan teknologi sebagai perantara pengajar dan mahasiswa yang dilakukan dengan tidak bertatap muka secara lansung.

Kegiatan daring ini biasanya menggunakan gadget atau komputer yang memiliki akses kepada jaringan internet sebagai medianya, sehingga kegiatan belajar dapat dilakukan oleh siapa saja dan dimana saja apabila memiliki media dan akses internet (Handarini & Wulandari, 2018)

Media yang berada di Internet dapat berupa zoom, google meet, google classroom, edmodo, dan media lain. Media ini berperang penting dalam kegiatan daring dikarenakan sebagai media utama pembelajaran.

Namun dengan adanya fasilitas media internet ini, tidak menutup kemungkinan bahwa mahasiswa memiliki sedikit keluhan atau ketidaksetujuan mengenai dampak dari media pembelajaran secara online.

Dampak yang dirasakan juga tak hanya negatif namun dapat berupa  positif. Berikut dampak negatif COVID-19 pada mahasiswa.

1.   Dampak Psikologis

Dampak psikologis yang dirasakan oleh mahasiswa dan pelajar yaitu ketika adanya perubahan sistem pembelajaran dari manual dan langsung ke daring yang menciptakan ketidaksiapan diri mahasiwa sehingga mengakibatkan untuk melakukan adaptasi paksa untuk mengikuti pembelajaran.

Dengan adanya adaptasi secara dadakan dan paksa ini menimbulkan permasalahan jiwa seperti anxiety terhadap media pembelajaran baru, stress, bahkan hingga ke depresi.

2.   Minimnya sosialisasi

Dengan adanya kondisi global pandemik, mengharuskan semua warga negara karantina diri atau meminimalisir kegiatan di luar rumah. Hal ini berdampak besar pada aktivitas dan sosialisasi mahasiswa, dikarenakan apabila mahasiswa sudah terbiasa melakukan kegiatan dan sosialisasi dengan teman di kampus, maka mengakibatkan mahasiswa tidak dapat berdisikusi secara langsung yang mana menciptakan rasa bosan dan bingung untuk melakukan kegiatan dirumah.

3.  Dampak Akademik

Dampak akademik akibat perkuliahan secara daring yaitu menurunnya nilai seorang mahasiswa karena banyaknya faktor, salah satu faktornya yaitu belum adanya persiapan diri terhadap pembelajaran daring sehingga mengakibatkan pelajaran menjadi tertinggal jauh di belakang, dan faktor pendukung lainnya yaitu mahasiswa yang gagap teknologi.

4.  Sulitnya Daring

Sulitnya pembelajaran saat daring yaitu dikarenakan harus menggunakan media yang memadai dan bergantung kepada internet. Hal ini menyebabkan pengeluaran biaya lebih hanya untuk membeli kuota internet.

5.   Sulit mencari pekerjaan

Dampak ini dirasakan bagi mahasiswa fresh greduate yang sulit mencari pekerjaan karena ekonomi yang sedang turun.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.