Kado Emas Dari Ganda Putri Badminton Untuk Kemerdekaan Indonesia

- vstory
Pada hari Senin, 2 Agustus 2021, salah satu hasil yang paling tak terduga dalam sejarah Olimpiade Badminton adalah pasangan ganda putri yang tidak diunggulkan Greysia Polii dan Apriyani Rahayu meraih kemenangan setelah mengalahkan unggulan ke-4 dari China Chen Qing Chen dan Jia Yi Fan dalam dua set 21-19, 21-15.
Greysia Polii pertama kali berkompetisi di Olimpiade London 2012. Tapi debutnya tidak menguntungkan. Lalu, setelah Olimpiade 2016 di Rio de Janeiro, di mana dia dan mantan rekannya berhasil mencapai perempat final, Greysia Polii bersiap-siap untuk pensiun. Tetapi Apriyani Rahayu, yang merupakan junior dari Greysia Polii membujuknya dan meyakinkannya untuk bertahan pada satu Olimpiade lagi. Usaha dari Apriyani Rahayu tidak sia-sia, mereka datang ke Olimpiade di Tokyo, walaupun menjadi tim yang tidak diunggulkan.Â
Kedatangan mereka ke Olimpade Tokyo membuahkan hasil. Tim Indonesia dapat menyumbangkan medali emas melalui Greysia Polii dan Apriyani Rahayu. Itu merupakan medali emas pertama dalam ajang Olimpiade Tokyo 2020 dan yang ke-8 dalam sejarah Olimpiade Badminton bagi Indonesia.
Terdapat kejadian menarik menjelang akhir pertandingan, Greysia Polii harus berlari ke luar lapangan untuk mengganti raketnya karena talinya putus. Walaupun melawan sendirian, Apriyani Rahayu mampu menghalau serangan-serangan dari pasangan ganda putri China. Sekembalinya Greysia Polii ke lapangan, akhirnya ganda putri Indonesia mampu merebut kemenangan hanya dalam reli tiga poin dari ganda putri China yang merupakan mantan juara dunia.