Menko Perekonomian Sebut Ekspor Telur Tetas Jadi Kebanggaan

Foto: Pinsar
Sumber :
  • vstory

VIVA –  Di tengah pandemi Covid-19 dan sektor ekonomi melemah, bisnis perunggasan Indonesia justru mampu mengekspor telur tetas (hatching egg/HE), ke Myanmar dan Vietnam. Ekspor perdana yang dilakukan PT Januputra Sejahtera dilepas secara langsung oleh Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto. 

Saat berkunjung ke Klaten, selain melepas secara langsung ekspor HE, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto juga menyalurkan bantuan kepada warga Klaten yang menjalani isolasi terpusat di Gedung Olahraga (GOR) Gelarsena, Klaten, Jawa Tengah, Sabtu (14/8). 

Dalam kesempatan itu Menko Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan klaster keluarga harus menjadi perhatian dengan baik agar angka kematian yang disebabkan oleh virus corona dapat ditekan. Untuk mengurangi tidak termonitornya warga yang isoman, pemerintah perlu menyiapkan tempat untuk isolasi terpusat. Selain dapat menekan angka kematian, juga dapat memutus rantai penyebaran Covid-19.

“Isolasi terpusat memungkinkan mengurangi tidak termonitornya pasien yang isoman. Dengan begitu angka kematian bisa ditekan dan memotong rantai penyebaran Covid-19,” ujar Ketua Umum Partai Golkar itu.

Dalam kesempatan yang sama, untuk meringankan beban warga yang terpapar Covid-19 di Kabupaten Klaten dan Kota Surakarta, Airlangga Hartarto dan Anggota DPR RI Singgih Januratmoko memberikan bantuan 1 ton telur dan 1 ton daging ayam beku.

Setelah itu, Ketua Parpol Pohon Beringin itu melepas ekspor telur tetas  (hatching egg/HE), di halaman Kantor Janu Putra Group - Klaten, Jawa Tengah. Airlangga menilai ekspor yang dilakukan PT Januputra Sejahtera itu luar biasa, terlebih lagi pada masa pandemi Covid-19, yang biasanya Indonesia impor, kini mampu mengekspor telur tetas parents stock ke Myanmar dan Vietnam.

“Dulu hanya eksportir besar atau integrator yang mampu ekspor, kini, PT Januputra Sejahtera yang merupakan perusahaan lokal mampu mengekspor HE ke pasar mancanegara di saat pandemi Covid-19, ini adalah prestasi yang perlu ditingkatkan,” ucapnya.

Sebagai Komisaris Utama PT Januputra Sejahtera, Singgih Januratmoko menyebut Myanmar, Vietnam, dan negara-negara Afrika membutuhkan 2 juta butir HE per tahun, untuk perusahaan yang ia pimpin membutuhkan impor Grand Parents Stock (GPS) agar ekspor HE terus meningkat. 

Ekonomi Tumbuh 5,6% di 2024, Pemprov DKI Yakin Bisa Atasi Inflasi

Menurutnya, PT Januputra Sejahtera merupakan perusahaan perunggasan yang bergerak di hulu atau pembibitan, kebutuhan parent stock (PS) ayam broiler di Myanmar dan Vietnam adalah peluang besar baginya. "Akhirnya kami mendapat pasar untuk mengirim secara reguler,” jelas Singgih.

Politikus Partai Golkar itu memaparkan sebanyak 166.000 butir HE di ekspor ke Myanmar dan sebanyak 145.000 butir di ekspor ke Vietnam. Dari jumlah itu akan menghasilkan sedikitnya 36 juta ekor final stock ayam broiler.

Pakaian Dalam Asal Bantul Siap Bersaing di Amerika dan Inggris
VIVA Militer: Anthony Blinken dan Benjamin Netanyahu

5 Negara yang Pasok Senjata Terbesar ke Israel untuk Lawan Iran, AS Jadi yang Terbesar

Pertempuran antara Israel dan Palestina di wilayah Gaza, yang diikuti oleh serangan yang dilancarkan oleh Hamas terhadap Israel pada tanggal 7 Oktober 2023.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.