Jurusan Prestige yang Berakhir Miris

dunia penerbangan
Sumber :
  • vstory

VIVA – Pilot merupakan kata yang sering kita dengar dari cita-cita seorang anak kecil yang terpesona saat berada di bandara. Indonesia sendiri merupakan negara yang memiliki banyak wisata alam yang indah. Serta di beberapa daerah kini sudah mudah dijangkau karena banyak bandara yang sudah dibangun untuk memudahkan akses wisatawan lokal maupun internasional berkunjung.

Balon Udara Muncul di Ketinggian 9.000 Feet, AirNav Semarang Minta Pilot Waspada

Dengan banyaknya maskapai yang berada di Indonesia dengan pelayanan terbaiknya melalang buana melalui penerbangan lokal maupun internasional, konsumen bisa memilih dengan harga yang cocok. Namun dunia penerbangan di Indonesia mengalami sedikit masalah yang cukup dilematis. Dimana para pengendara si burung besi ini tidak terserap secara baik di Indonesia.

Berdasar data yang didapat dari IPAC (Ikatan Pilot Alumni Curug) , sekitar 1.500 pilot di Indonesia tidak memiliki pekerjaan. Angka yang cukup besar dalam sebuah bidang profesional. Pemerintah sudah melakukan beberapa kebijakan-kebijakan mengenai masalah ini.

Pernah Disandera, Meutya Hafid Ungkap Titik Terang Pilot Susi Air Ditawan KKB

Menurut pernyataan dari Menteri Perhubungan, Budi Karya Sumadi, beliau memberikan saran bahwa pilot yang belum dapat pekerjaan akan disekolahkan lagi dengan harapan memiliki kompetensi yang lebih dari sebelumnya tanpa dipungut biaya sepeser pun.

Upaya demi upaya dilakukan oleh para ahli di bidang penerbangan ini melalui kerjasama yang disetujui. Namun saya sebagai mahasiswa mencoba memberi saran dari perspektif keilmuan public relations dengan menggunakan teknik POAC (Planning, Organizing, Actuating, Controlling).

Meutya Hafid Ungkap Kondisi Terkini Pilot Susi Air yang Lebih Setahun Disandera KKB

Melakukan planning. Berangkat dari masalah bahwa dunia penerbangan memiliki jumlah pilot yang belum mendapatkan pekerjaan. Lembaga yang berwenang dalam bidang ini harus menjalin kerjasama dengan pusat untuk membuat sebuah kebijakan baru serta membuka serta memudahkan investasi dalam dunia penerbangan di Indonesia.

Dengan dibuatnya kebijakan baru diharapkan bagi para investor atau maskapai baru yang ingin bermain di penerbangan Indonesia, wajib memakai sumber daya manusia yang ada di Indonesia. Maka mereka akan terserap secara perlahan-lahan.

Mengorganizing dengan membuat organisasi internal bekerjasama dengan organisasi sejenis seperti IPAC dalam membantu menyaring para pilot muda. Memberikan akses kemudahan birokrasi investasi serta membuka maskapai di Indonesia. Dengan syarat jika ingin melakukan pembukaan maskapai wajib mengambil pilot dari Indonesia.

Actuating (pengarahan). Lembaga yang berwenang dalam hal ini harus senantiasa melakukan pengarahan kepada hasil kebijakan yang sudah disepakati. Menegaskan indikator-indikator penting dalam regulasi yang dibuat kepada internal maupun eksternal. Dan, Controlling. Apakah semua berjalan sesuai kesepakatan bersama antara internal dan eksternal melakukan evaluasi kinerja para maskapai serta pilot.

Kesimpulannya, perlu adanya kerjasama konkret antara pemerintah pusat dan lembaga yang berwenang dalam mengurusi permasalahan ini. Dalam membuat regulasi agar masalah ini tidak menjadi krisis dalam dunia penerbangan serta menyerap secara perlahan tenaga ahli dalam industri ini. Karena kita ketahui sekolah penerbangan tidak murah dan tidak mudah pula bisa menjadi pilot tanpa adanya kedisiplinan dan ketekunan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.