Seni Kriya Logam dan Ambisis Yogyakarta sebagai Kota Warisan Budaya Dunia

Garuda Pancasila yang terbuat dari logam jenis kuningan. Dibuat dari lembaran logam, dibuat dengan teknik khusus oleh para perajin logam terampil.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Yogyakarta dikenal sebagai daerah yang khas di mata banyak orang, bukan nama baru juga kalau orang mendengar kata Yogyakarta atau Jogja, langsung bisa berimajinasi apa yang pernah ia rasakan. Banyak wisata yang unik dan juga kuliner ciamiknya menjadikannya sebagai salah satu tujuan destinasi yang selalu dinantikan banyak orang di Indonesia dan mancanegara. Selain memiliki pesona objek pariwisata, Yogyakarta juga memiliki komunitas seni dan budaya yang sangat aktif. Sepanjang tahun selalu ada saja acara seni dan budaya di Yogyakarta.

Amicus Curiae Cuma Terakhir untuk Bentuk Opini dan Pengaruhi Hakim MK, Menurut Pengamat

Tapi taHukah kamu jika Yogyakarta memiliki banyak petilasan  bersejarah. Salah satunya Kerajaan Mataram Islam di Kotagede. Lokasinya yang terletak di pinggiran kota Yogyakarta membuat banyak mata wisatawan tak meliriknya. Walaupun Kotagede secara geografis letaknya di pinggiran Kotagede, namun potensi tersembunyinya sangat banyak.

Pinggiran juga tidak hanya berarti tempat saja, namun bisa dikatakan sebagai subjek atau komunitasnya. Artinya, subjek-subjek yang tidak diuntungkan atau dirugikan secara ekonomi-politik di dalam struktur masyarakat tertentu, meskipun berada di kawasan utama. Isu pinggiran ini menjadi perbincangan utama di mana Yogyakarta yang bertekad menjadikan dirinya sebagai kota warisan budaya dunia harus mampu membaca semua sudut kawasannya.

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Misalkan adalah di Kotagede masih ditemui banyak rumah asli jawa bentuk limas an tua, di Kotagede masih ditemui makanan tradisional khas jogja yang masih eksis hingga sampai saat ini, hingga komunitas keroncong yang setiap tahunnya menyelenggarakan festival keroncong Kotagede.

Selain itu, jika mendengar kata Kotagede maka yang terbayang adalah tentang kerajinan logamnya. Banyak perajin logam di Kotagede yang masih aktif berkarya memproduksi kerajinan logam hingga sampai hari ini. Salah satunya, Nursih Basuki Art Studio yang memproduksi karya-karya dari logam seperti tembaga dan kuningan.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Studio kecil yang berisikan para perajin berpengalaman di Yogyakarta ini terletak di Dusun Mutihan RT.03, Wirokerten Banguntapan, Bantul, Yogyakarta atau 5 menit dari Pasar legi Kotagede. Namun terputusnya informasi, bahwa seni kriya logam memiliki sejarah historis kuat di Kotagede, faktanya banyak anak muda yang mulai tidak mengetahui sejarah seni kriya logam berkembang di Kotagede.

Selain menjadi persoalan bersama, kita juga harus mulai belajar tentang perspektif seni kriya logam. Dalam konteks kesenian, strategi melihat dunia dalam kerangka pandang sejarah ini nampaknya akan menjadikan kekuatan masyarakat seni. Gagasan studio seni kriya logam bisa mempertemukan seniman dan pemerhati seni di Indonesia dengan mitra-mitra mereka dari berbagai latar belakang yang sama menarik, sama unik dan sama kompleks.

Kedepan tentu dengan adanya studio seni kriya logam yang mampu bertahan seperti Nursih Basuki Art Studio itu diharapkan mampu menjaga keberlangsungan pertukaran wacana seni antar perajin, kelompok inteltual dan akademisi serta masyarakat seni. Dengan sinergi seperti itu, bukan hal yang sulit jika Yogyakarta dengan ambisinya sebagai kota warisan dunia akan terwujud.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.