Raja Properti Paceklik Merangsek Anggaran Jaminan Sosial

Konglomerat menyasar ke bisnis jaminan sosial.
Sumber :
  • vstory

VIVA - Baru-baru ini Majalah Forbes merilis nama-nama orang terkaya di Indonesia. Kebanyakan mereka adalah konglomerat lama yang masih bertengger hingga sekarang. Berikut 10 Orang terkaya di Indonesia 2019

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

1. R. Budi & Michael Hartono (BCA, Djarum, Polytron) 37,3 miliar dollar AS (Rp 522,2 triliun)
2. Keluarga Widjaja (Sinar Mas) 9,6 miliar dollar AS ( Rp 134,4 triliun)
3. Prajogo Pangestu (Barito Pacific) 7,6 miliar dollar AS (Rp 106,4 triliun)
4. Susilo Wonowidjojo (Gudang Garam) 6,6 miliar dollar AS (Rp 92,4 triliun)
5. Sri Prakash Lohia (Indorama) 5,6 miliar dollar AS (Rp78,4 triliun)

6. Anthoni Salim (Salim Group) 5,5 miliar dollar AS (Rp 77 triliun)
7. Tahir (Mayapada Group) 4,8 miliar dollar AS (Rp 67,2 triliun)
8. Boenjamin Setiawan (Kalbe Farma) 4,35 miliar dollar AS (Rp 60,9 triliun)
9. Chairul Tanjung (CT Corp) 3,6 miliar dollar AS (Rp 50,4 triliun)
10. Jogi Hendra Atmadja (Mayora) 3 miliar dollar AS (Rp 42 triliun)

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Yang menarik adalah KONGLOMERAT itu melihat ceruk pasar yang raksasa dan mereka mendekatinya walaupun itu yang paling problem.

Coba lihat, gurita konsesi BPJS menjadi salah satu terkaya di Indonesia. Malahan gurita konsesi BPJS ini melampaui kekayaan konglomerat properti seperti Ciputra, Mochtar Riyadi, Agung podomoro maupun Agung Sedayu.

Terima Penghargaan karena Menangkan Capres 5 Kali Beruntun, Denny JA Beri Pesan Politik

Mengapa mereka tidak seperti halnya 2.000 RS yang kolaps gara-gara ditunggak BPJS? Alih-alih menolak BPJS Gurita konsesi BPJS malah menyelesaikan tuntas urusan tagihan BPJS alhasil mereka melejit mengumpulkan pundi pundi hingga Rp60 triliun.

Mengapa ada 200 anggota GP FARMASI yang terjepit gara-gara tunggakan rumah sakit-rumah sakit (RS)? Karena mereka terkunci, alasan RS pun ditunggak BPJS. Alhasil anggota GP Farmasi seperti sitting duck bebek yang manyun menunggu dijual.

Karena anggaran jaminan sosial adalah captive market. Dan ada 200 anggota GP FARMASI dan 2.000 RS yang terjerat. Sehingga monopoli konsesi BPJS lancar jaya.

Bahkan konglomerat papan atas Properti pun menelan ludah menengok anggaran manis super seperti Martabak Royal mereka merangsek masuk terjun ikut bagian melalui tangan mereka seperti RS Eka Hospital, Mayapada Hospital, RS Siloam, Ciputra Hospital, dll. Semakin seru semakin tajir melintir! (Penulis: Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM., New Money Coaching NMC Group)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.