Tujuan Pendidikan Nasional di Bawah Telapak Kaki Ibu

salah satu kunci sukses tujuan pendidikan nasional ada di bawah telapak kaki ibu
Sumber :
  • vstory

VIVA – Ibu adalah wanita yang telah melahirkan seseorang. Demikian definisi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Harus diakui juga sosok ibu di Indonesia dianggap penting yang dibuktikan dengan Keputusan Presiden RI Nomor 316 Tahun 1959 yang menetapkan 22 Desember sebagai Hari Ibu. Yaitu salah satu hari besar nasional yang memperingati tentang betapa istimewanya seorang ibu.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Keistimewaan sosok individu ini telah terbukti. Kenyataannya banyak karya-karya besar dilahirkan karena terinspirasi oleh keberadaan sosok ini. Dalam dunia musik ada Iwan Fals dengan lagunya Ibu. Dalam dunia seni rupa ada Basuki Abdullah dengan lukisannya yang berjudul Ibu dan Anak. Sedangkan dalam dunia sastra ada Arswendo Atmowiloto dengan novelnya yang terkenal yaitu Dua Ibu.

Di balik semua itu, ada satu hal yang tidak disadari banyak orang bahwa sebenarnya sosok ibu berperan besar dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional yang disampaikan dalam Pasal 3 UU RI Nomor 20 Tahun 2003.

Terima Penghargaan karena Menangkan Capres 5 Kali Beruntun, Denny JA Beri Pesan Politik

Dalam Undang-undang tentang Sistem Pendidikan Nasional di atas dinyatakan pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Ada tiga aspek yang hendak dicapai dalam tujuan pendidikan yaitu aspek kognitif, aspek afektif dan aspek psikomotorik. Dalam aspek kognitif pendidikan diharapkan mampu mencerdaskan kehidupan bangsa. Dalam aspek afektif pendidikan diharapkan mampu mencetak anak bangsa menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, demokratis dan bertanggung jawab. Sedangkan dalam aspek psikomotorik pendidikan harus menjadikan manusia cakap, kreatif, mandiri dan sehat.

Membongkar Tuduhan Pratikno sebagai Operator Politik Jokowi, Strategi untuk Menjatuhkan

Dalam pendidikan formal yang dipahami masyarakat sebagai sekolah, mewujudkan tujuan pendidikan nasional ini dibebankan pada guru. Sedangkan dalam pendidikan informal (keluarga) otomatis dilakukan orang tua yang salah satuya adalah ibu. Dengan kata lain untuk mewujudkan tujuan pendidikan itu ibu harus menjadi guru.

Guru menurut Pasal 1 UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Yang perlu dipahami dari pengertian itu adalah ibu sebagai guru bukan berarti harus menjadi pendidik profesional dalam arti sesungguhnya seperti tertulis dalam definisi itu akan tetapi lebih mengarah pada kiprahnya memberikan pendidikan pada anak dengan melaksanakan tugas utama guru dalam definisi tersebut.

Dalam mewujudkan tujuan kognitif, ibu harus mengajar, menilai, dan mengevaluasi anak. Mengajar menurut KBBI artinya memberi pelajaran. Menilai bermakna menghargai dan memberi nilai. Sedangkan mengevaluasi adalah memberikan penilaian secara terus menerus.

Mengajar dalam pengertian di atas bukan berarti memberi pelajaran IPA atau Matematika. Menilai juga bukan berarti memberi skor anak. Mengajar bagi seorang ibu adalah memberi pengetahuan tentang lingkungan sekitar. Sedangkan menilai bagi ibu adalah selalu memberikan penghargaan dan motivasi seperti pujian atas keberhasilan yang telah diraih anak apapun bentuknya itu.

Dua hal ini selalu dilakukan ibu tanpa bosan dan jenuh. Semua dilakukan dengan harapan agar anak menjadi manusia cerdas. Selain itu, ibu juga mendidik dan mengarahkan.

Arti mendidik menurut KBBI adalah memelihara dan memberi latihan mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Sedangkan mengarahkan berarti menujukan, membimbing (memberi petunjuk), menghadapkan dan memaksudkan.

Tujuan dalam mendidik dan mengarahkan di atas adalah agar anak menjadi menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan yang Maha Esa dan berakhlak mulia, demokratis dan bertanggung jawab sesuai dengan aspek afektif dalam tujuan pendidikan.

Yang terakhir ibu selalu melatih anaknya. Dalam KBBI melatih artinya mengajar seseorang agar terbiasa melakukan sesuatu. Ibu melatih anaknya berdiri, berjalan sendiri dan melakukan semua tugas pribadi dengan tangannya sendiri. Tujuan ibu dalam melatih ini tidak lain agar anaknya menjadi manusia cakap, kreatif, dan mandiri seperti tertuang dalam tujuan pendidikan pada aspek psikomotorik.

Demikianlah peran ibu dalam mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Jika dipandang dari dekat mungkin semua terlihat tanpa makna karena telah menyatu dalam kebiasaan dan keseharian. Namun jika diamati dari jauh dari sudut tugas utama guru, barulah terlihat perannya yang potensial.

Benar juga kata pepatah. Gajah di pelupuk mata tak tampak sedangkan semut yang di seberang lautan terlihat. Demikian juga peran ibu dalam pendidikan yang seolah-olah tiada apa-apanya. Namun faktanya punya potensi besar dalam mewujudkan tujuan pendidikan. Oleh karena itu hormati ibu. Ingat juga selalu bahwa salah satu kunci sukses tujuan pendidikan nasional ada di bawah telapak kaki ibu.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.