Strategi Marketing: Bukan Cuma Soal Profit

sumber foto: https://unsplash.com/photos/yktK2qaiVHI
Sumber :
  • vstory

VIVA – Memasuki dekade baru ini, banyak fenomena kehidupan yang mengalami perubahan sudut pandang. Salah satunya dalam kegiatan sehari-hari kita saat melakukan aktivitas konsumtif. Saat kita melakukan belanja untuk memenuhi keinginan atau kebutuhan kita, harga menjadi salah satu faktor yang menjadi pertimbangan untuk membeli.

Amicus Curiae Cuma Terakhir untuk Bentuk Opini dan Pengaruhi Hakim MK, Menurut Pengamat

Apapun barangnya, kita selalu membandingkan harga dengan berapa anggaran yang kita punya untuk dikeluarkan. Hal tersebut sangat wajar, karena menurut Adam Smith, secara alamiah kita adalah homo economicus yang selalu berusaha mengoptimalkan kemampuan ekonomi kita untuk memenuhi keinginan.

Tentunya dalam memenuhi kebutuhan harian kita (demand) tidak lepas dari para penyedia barang atau jasa (supply). Strategi bisnis yang dilakukan terdahulu banyak berorientasi pada pemasaran. Karena memang kunci dari berjualan adalah hasil penjualan yang sangat dipengaruhi oleh strategi jitu menarik minat pelanggan.

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Sebelum era digital, menerapkan diskon, midnight sale, dan beli 1 gratis 1 merupakan beberapa cara yang lazim. Berkembang di era digital, toko online menerapkan beberapa strategi pemasaran untuk menarik minat konsumen dan meningkatkan penjualan dengan cara seperti gratis ongkir, cashback, dan flash sale.

Tetapi semakin majunya perkembangan ilmu bisnis, para pebisnis tidak semata hanya berorientasi pada strategi untuk meningkatkan laba dan penjualan. Semakin banyak yang menyadari pentingnya customer value. Menurut Gamble dalam bukunya Essential of Strategic Management (2015), strategi bisnis masa kini telah beralih tidak hanya pada fokus ke profit formula.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Menciptakan posisi yang tepat di mata konsumen, menjadi fokus penting juga bagi para pebisnis. Bahkan banyak bisnis digital yang lebih fokus ke valuasi ketimbang laba, dengan meningkatkan customer value yang dimilikinya.

Salah satu fungsi dasar dalam melakukan pemasaran yaitu analisis konsumen. Menurut David dalam bukunya Strategic Management: A competitive Advantage Approach (2017), analisis itu digunakan untuk salah satunya memonitor pola aktivitas konsumen. Hal ini dilakukan untuk memperkirakan bagaimana psikologis dan daya beli ekonomi konsumen.

Harga produk, anggaran dan daya bel, serta psikologis dari konsumen sangat berpengaruh pada kelangsungan bisnis. Faktor-faktor tersebut bahkan memunculkan suatu teori yaitu decoy effectDecoy effect atau efek umpan merupakan salah satu teori dalam strategi pemasaran yang digunakan untuk meningkatkan omset jual.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.