Catatan Ringan: Liga Indonesia Berjalan Tanpa "Restu" Presiden

Presiden Joko Widodo menendang bola di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta.
Sumber :
  • vstory

VIVA  - Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) di bawah kepemimpinan M. Iriawan memutuskan Liga Indonesia dimulai (kick off) pada 29 Februari 2020 yang akan datang. Di luar kebiasaan yang sudah terbangun sejak era Presiden Jokowi, sebelum Liga Indonesia dimulai terlebih dahulu PSSI menggelar Piala Presiden sebagai turnamen pramusim bagi klub-klub Liga I dan Liga 2.

Amicus Curiae Cuma Terakhir untuk Bentuk Opini dan Pengaruhi Hakim MK, Menurut Pengamat

Piala Presiden boleh dikatakan sebagai “restu” untuk pagelaran Liga Indonesia. Karena memang Presiden Jokowi sendiri yang membuka pagelaran Piala Presiden. Tanpa digelarnya Piala Presiden, Liga Indonesia bisa dikatakan berjalan tanpa “restu” Presiden!

Tujuan digelarnya Piala Presiden bukan hanya menjadi wadah bagi klub-klub sepak bola di Indonesia untuk melakukan uji coba, tetapi ada tujuan lain untuk menguji sejauh mana tingkat kesadaran klub dan pendukungnya untuk menjalankan kompetisi yang menjunjung tinggi fair play. Selain itu, Piala Presiden yang dimulai pada tahun 2015 mengusung visi misi ekonomi kerakyatan.

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Perbedaan Piala Presiden dengan Liga 1 dan Liga 2, panitia penyelenggaran Piala Presiden selalu menyampaikan secara terbuka keterlibatan pedagang kaki lima dan pedagang asongan yang mencari rezeki di sekitar stadion. Selain itu, panitia pelaksana juga mengumumkan jumlah penonton yang hadir dan jumlah tiket yang terjual.

Alasan PSSI tidak menggelar Piala Presiden seperti alasan yang dicari-cari. Misalnya, Piala Presiden ditiadakan karena PSSI dan Pemerintah sedang fokus untuk persiapan Piala Dunia U-20 tahun 2021.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Ini alasan yang dicari-cari, memangnya dengan digelarnya Piala Presiden lantas PSSI dan Pemerintah menjadi terganggu? Cemen banget! Justru dengan digelarnya Piala Presiden, pelatih tim nasional (Timnas) Shin Tae-yong bisa melihat potensi pemain yang diminatinya untuk dipanggil memperkuat Timnas.

Jokowi Menerima Piala Presiden dari Lalu Mara Satriawangsa (perwakilan Arema FC juara Piala Presiden 2017) saat pembukan Piala Presiden 2018 di Stadion GBLA Bandung, Jawa Barat.

Jokowi Menerima Piala Presiden dari Lalu Mara Satriawangsa (perwakilan Arema FC juara Piala Presiden 2017) saat pembukan Piala Presiden 2018 di Stadion GBLA Bandung, Jawa Barat.

Selain itu, pelatih Timnas Shin Tae-yong juga bisa melihat pemain-pemain muda berbakat yang menjadi tulang punggung klub-klub yang berlaga di Piala Presiden. Karena pada awalnya salah satu syarat bagi klub-klub yang ikut Piala Presiden adalah memainkan tiga pemain muda.

Pada Piala Presiden 2019, syarat itu memang dihapus. Piala Presiden diarahkan seperti Piala FA atau Piala Liga di Inggris dan atau Coppa Italia di Italia.

Alasan lainnya, karena persiapan Timnas ke Piala Asia akhir tahun 2020. Ini alasan lebih konyol lagi. Memangnya squad pelatih Timnas yang sudah dibayar mahal itu tidak bisa mengatur waktu persiapan dengan baik dan efisien? Sekarang sudah bukan zamannya TC jangka panjang.

Bila alasannya waktu, gelaran Piala Presiden bisa digelar dengan sistim knock out atau sistim gugur. Ini akan mempersingkat waktu. Tapi tujuan tetap tercapai, yakni dari ekonomi kerakyatan dapat, pendapatan klub juga dapat, serta masyarakat pecinta sepakbola tanah air dapat melihat persipakan klub-klub yang didukungnya.

Dari sisi teknis, pelatih masing-masing klub juga mengetahui apa kekurangan dan kelebihan pemainnya dari turnamen pramusim ini. Ada waktu bagi pelatih untuk memperbaiki.

Sungguh menjadi pertanyaan besar kenapa Piala Presiden 2020 tidak digelar PSSI. Seharusnya program yang baik pada periode kepengurusan sebelumnya dilanjutkan, bukan dengan berbagai alasan lantas tidak dilaksanakan.

Selain itu, apakah PSSI sudah melaporkan kepada pemerintah dan Presiden Jokowi, bahwa Piala Presiden tidak digelar? Ini harus jelas juga. Karena Piala Presiden itu bukan saja ide dan gagasan Presiden Jokowi tapi juga sekaligus “tiket” atau “restu” untuk digelarnya Liga I dan Liga 2.

Dengan tidak digelarnya Piala Presiden bukan saja mengurangi pendapatan para pedagang kecil dan asongan, tapi juga pendapatan klub! PSSI juga sebetulnya bisa memperoleh keuntungan finansial dari hak siar Piala Presiden. Itu dari sisi pendapatan. Dari sisi teknis, pelatih juga kesulitan untuk mengetahui peta kekuatan pemainnya dan kekuatan lawan yang akan dihadapinya nanti. (Penulis: Lalu Mara Satriawangsa)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.