- vstory
VIVA - PSSI memilih mantan pelatih Timnas Korea Selatan Shin Tae-yong untuk menggantikan Simon McMenemi sebagai pelatih Timnas senior dan dibawahnya. Harapan publik sepakbola nasional kepada Shia Tae-yong sangat besar untuk membawa Timnas Indonesia untuk berprestasi di level internasional. Mampukah Shin Tae-yong mewujudkan harapan itu? Bisa dengan catatan.
Secara teknik dan kualitas pemain Timnas Indonesia tidak jelek-jelek amat. Baik teknik dan kemampuan, pemain Timnas masih bisa ditingkatkan. Yang jadi masalah adalah kondisi fisik pemain Timnas yang tidak bisa bermain tempo tinggi hingga pluit akhir dibunyikan wasit. Penyebabnya apa? VO2Max pemain Indonesia di bawah rata-rata.
Itu tercermin dari beberapa laga Timnas Indonesia di bawah Simon McMenemi. Gol-gol lawan selalu terjadi di atas menit ke 60, artinya di saat kondisi fisik pemain sudah terkuras yang menyebabkan konsentrasi pemain buyar.
Intensitas permainan sepak bola saat ini sangat tinggi. Karenanya dibutuhkan stamina yang sangat tinggi pula. Untuk menguji kesiapan fisik pemain bisa dilakukan melalui uji VO2Max. VO2Max adalah kemampuan paru maksimal untuk menghirup O2 (oksigen) di dalam tubuh sehingga di saat bermain dengan intensitas tinggi dibutuhkan hasupan O2 (oksigen) yang banyak untuk kebutuhan otot dan otak dalam bermain.
Apabila kebutuhan O2 (oksigen) tidak terpenuhi secara maksimal, maka otot pun sudah tidak mampu bergerak maksimal. Kecepatan dan kekuatan pemain akan menurun drastis saat hasupan oksigen tidak lagi maksimal.
Akibatnya bukan saja konsentrasi yang terganggu, tapi juga otak tidak lagi mampu berpikir, apalagi mengambil keputusan cepat dan tepat.
Kita bisa melihat saat Timnas menghadapai Malaysia pda prakualifikasi Piala Dunia 2020 yang lalu. Meski Indonesia terlebih dahulu unggul 2-1. Tapi Malaysia bisa membalasnya di menit ke 66 dan 90+7. Proses terjadinya gol kedua Malaysia memperlihatkan bagaimana Stefano Lilipaly sudah tidak kuasa membuang bola jauh ke depan, di saat yang sama Beto Goncalves juga sudah berat untuk menutup ruang pemain Malaysia. Hal yang sama pada gol ketiga Malaysia.
Memperbaiki fisik pemain adalah pekerjaan rumah paling utama bagi Shin Tae-yong. Bahwa hal ini tak bisa dilakukan seketika, seperti membalikkan telapak tangan, itu benar. Tapi bukan berarti tidak bisa. Oleh karena itu, baik bila Shin Tae-yong dibantu PSSI melakukan komunikasi dan koordinasi dengan seluruh pelatih klub yang belaga di Liga1 membahas masalah berikut program sebagai solusinya.
Shin Tae-yong harus membuat program peningkatan VO2Max bagi seluruh pemain Liga1 dan mengujinya secara berkala. Bila perlu program Shin Tae-yong disosialisasikan hingga sekolah sepakbola sebagai bagian dari pembinaan usia dini. Inilah pekerjaan rumah paling berat bagi Shin Tae-yong. Bila masalah fisik ini bisa diatasai, masalah teknik dapat mengikutinya. Yang pada akhirnya kualitas Timnas Indonesia bisa bersaing dan berbicara di level Asia Tenggara dan selanjutnya Asia.