- vstory
VIVA – ?Hola Wakulovers! Apa kabar kalian? Bagaimana petualangan kulinernya nih? Sudah berapa kota yang dijelajahi kuliner legendarisnya? Pasti sudah banyak dong ya! Sudahkah kalian menjelajahi Pulau Sulawesi, terutama di Kota Manado?
Mungkin kalian akan familiar jika mendengar nama-nama kuliner khas Manado seperti tinutuan alias bubur manado, pampis, nasi kuning manado, sambal dabu-dabu dan banyak lagi kuliner khas lainnya. Namun, apakah kalian pernah membayangkan jika di Manado juga terdapat beberapa kuliner ekstrem? Kali ini kita akan bahas 3 kuliner ekstrem manado, kuy simak:
1. Kelelawar
Biasa disebut paniki. Paniki yang dijual tentu sudah dibakar dan masih utuh dengan sayapnya. Biasanya orang-orang akan memasak paniki dengan bumbu santan. Karena dijual dalam keadaan masih utuh, kadang gigi taring kelelawar tersebut masih ada. Agak serem deh lihatnya, huhu. Tapi paniki ini disukai banyak orang di Manado.
2. Tikus
Iya Wakulover, tikus. Kalian tidak salah baca, hehe. Mungkin ketika mendengar langsung merinding ya membayangkan tikus hitam yang ada di selokan. Namun tenang Wakulovers, tikus yang biasa dijual dan dikonsumsi bukan tikus yang seperti itu, melainkan tikus hutan yang berekor putih.
3. Daging ular piton
Jangan kaget ya, di pasar kalian mendapati ular yang besar sekali digantung di kios-kios. Daging ular piton yang dijual biasanya masih berbentuk ular yang dipotong kepalanya. Jadi bagi kalian yang mau mengolah daging ular ini, harus berani ya memotong-motong tubuh ular ini, huhu.
Nah, itu dia Wakulovers 3 kuliner ekstrem yang bisa kita temui di Manado. Indonesia memang sangat unik, karakter masyarakatnya pun unik. Mungkin jika di daerah lain, 3 kuliner ini akan sangat tabu atau tidak lumrah untuk dimakan.
Namun di Manado, kuliner ini sudah sangat biasa dikonsumsi orang-orang di sana. Kalau kalian sedang berada di Manado, jika tidak berani mencoba kuliner ekstrem maka cobalah kuliner legendaris di sana! Ga perlu bingung untuk cari info tentang kuliner legendaris karena bisa kalian cek di Wakuliner. Selamat berkuliner ria!
Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?
Terutama karena ia bisa membuat omon-omon dengan gampangnya merekayasa seribu fakta.
