Catatan Ringan:Efek Ronaldo, Liga Italia Kembali Kompetitif & Komersil

Megabintang Juventus, Cristiano Ronaldo.
Sumber :
  • vstory

VIVA - Tahun 2006 merupakan tahun kelabu bagi sepakbola Italia. FIGC (PSSI-nya Italia) mengumumkan sebuah skandal yang menggemparkan jagat sepakbola Italia dan dunia yang melibatkan klub besar dengan sejarah panjang, Juventus! Juventus terlibat skandal pengaturan skor yang berujung gelar juara Serie A-nya periode tahun 2004-2005 dan 2005-2006 dicabut. Selain itu, Juventus langsung didegradasi ke Serie B.

Amicus Curiae Cuma Terakhir untuk Bentuk Opini dan Pengaruhi Hakim MK, Menurut Pengamat

Sejak skandal yang menghebohkan dunia sepakbola itu, nilai komersial Liga Italia Serie A menurun. Bukan saja pemain bintang dunia, tapi juga pelatih-pelatih ternama Italia juga eksodus ke Liga lain, seperti Inggris.

Sebut saja, Carlo Anceloti, Roberto Mancini, Claudio Ranieri, Antonio Conte, dan hebatnya kesemuanya berhasil membawa klub masing-masing menjadi juara Liga Primier Inggris (EPL). Sementara pelatih lainnya Roberto di Matteo membawa Chelsea juara Liga Champions Eropa.

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Sejak kasus pengatuarn skor melanda Liga Italia, Liga Inggris yang sedang ekspansi menembus pasar dunia menyalip Liga Italia sebagai liga yang paling keras dan kompetitif. Setiap tahun nilai pasar dan kontrak hak siar Liga Inggris semakin meningkat. Dan saat ini hak siar Liga Inggris paling mahal!

Klub-klub EPL dikenal paling royal belanja pemain dan pelatih. Ini tak lepas dengan masuknya baron asal Rusia Roman Abramovic yang membeli Chelsea dan Sheik Mansour bin Zayed al Nahyan yang membeli Manchester City dari mantan PM Thailand Thaksin Sinawatra.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Juventus yang sebelum terjerembab dan menyeret Liga Italia menurun nilai komersial mendatangkan Cristiano Ronaldo dengan harga fantantis 100 juta Euro atau sekitar Rp 1,69 triliun. Meski usia Ronaldo sudah lebih dari tigapuluh tahun. Bukan hambatan bagi Juventus. Strategi Juventus mendatangkan Ronaldo berbuah manis. Dalam tempo duapuluh empat jam penjualan jersey Ronaldo menembus 915 miliar rupiah! Angka penjualan yang fantastis.

Efek Ronaldo bukan saja mendatangkan berkah bagi Juventus dalam hal penjualan jersey, tiket terusan, dan nilai saham Juventus melonjak di bursa saham Italia, serta gelar juara Serie A 2018-2019. Tapi juga efek Ronaldo meningkatkan pamor Serie A di mata publik sepakbola dunia.

Klub-klub Serie A kembali royal belanja pemain. Dulu pemain-pemain bintang eksodus ke Liga Inggris, sekarang sebaliknya pemain bintang EPL bergabung ke klub Liga Italia.

Persaingan memperebutkan gelar juara Serie A kembali keras dan ketat. Hingga paruh musim, belum jelas siapa yang akan menjadi juara, apakah Juventus mempertahankan gelarnya ataukah Lazio dan inter Milan berhasil menghentikan Juventus? Sepertinya akan ditentukan hingga pertandingan terakhir. Semua tak lepas dari efek Ronaldo.

Satu hal kelebihan Liga Italia dengan EPL adalah semua pelatih yang bersaing memperebutkan gelar juara adalah pelatih lokal. Maurizio Sarri, Antonio Conte, dan Simone Inzaghi. (1 bagian dari 2 tulisan selesai).  (Lalu Mara Satriawangsa)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.