Belajar dari Jordan Belfort dalam Film The Wolf of Wallstreet

Belajar dari film nyeleneh tentang kisah broker cerdik (cerdas dan licik)
Sumber :
  • vstory

VIVA – The Wolf of Wallstreet merupakan film biografi yang menceritakan pengalaman Jordan Belfort selama menjadi pialang saham di Amerika Serikat sekitar akhir tahun1980-an hingga tahun 1990-an.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Profesi Jordan sebagai pialang saham sangat merubah hidupnya baik secara personal maupun lingkungannya. Namun, pada tulisan ini tidak akan membahas secara terperinci mengenai film The Wolf of Wallstreet. Pada opini kali ini akan membahas hal-hal yang luput untuk dipelajari di film tersebut.

Hal yang pertama yang luput adalah profesi Jordan Belfort sebagai pialang saham atau sering disebut Broker. Pialang saham atau Broker secara umum yaitu seorang/perusahaan yang melakukan transaksi finansial pada pasar saham.

Terima Penghargaan karena Menangkan Capres 5 Kali Beruntun, Denny JA Beri Pesan Politik

Pialang saham secara sederhana dapat diartikan sebagai pihak ketiga yang membantu transaksi penjualan saham antara perusahaan yang ingin menjual sahamnya kepada calon investor. Kemudian, dari pernjualan saham yang dilakukan oleh pialang saham akan mendapatkan setiap komisi penjualan dari perusahaan yang menjual sahamnya.

Pada film ini, Jordan yang sebagai seorang Broker dari perusahaan terkenal menerapkan dasar pemasaran pada kegiatan profesi yaitu ‘menjual kebutuhan’. Dalam sebuah scene film tersebut , Jordan mengumpulkan koleganya kemudian meminta setiap koleganya untuk menjual sebuah bolpoin.

Membongkar Tuduhan Pratikno sebagai Operator Politik Jokowi, Strategi untuk Menjatuhkan

Namun hal yang terjadi pada scene tersebut setiap koleganya tidak mampu menyakinkan calon pembelinya. Hingga pada akhirnya salah satu kolega Jordan dapat menjual bolpoin tersebut dengan menuntut calon pembeli untuk menulis namanya pada sebuah kertas, kemudian ia pun menawarkan bolpoin tersebut untuk dibeli.

Berangkat dari penerapan dasar pemasaran tersebut, Jordan bermaksud membuat sebuah perusahaan pialang sahamnya sendiri yaitu Stratton Oakmont Inc. Dari perusahaan itu Jordan menjelaskan asumsi dasar dan nilai (values) hingga menjadi artefak berupa logo singan perusahaan tersebut. Hal yang dilakukan oleh Jordan merupakan praktik dari teori Budaya Organisasi/Perusahaan yang dipopulerkan oleh Edgar Schein.

Tidak hanya beberapa hal di atas yang luput dari pembelajaran film The Wolf of Wallstreet. Namun, terdapat kasus yang dihadapi oleh Jordan Belfort dan perusahaan yang juga semetinya dipelajari.

Kasus yang dilakukan Jordan berupa penipuan dengan menjual saham bodong kepada calon investor yang sebenarnya hasil penjualannya tidak pernah diterima oleh perusahaan-perusahaan yang dijual namanya oleh perusahaan Jordan hingga melakukan pencucian uang di Eropa. Adapun motif dasar yang dilakukan oleh Jordan terkait pencucian uangnya mirip dengan kasus Panama Papers yang sempat mengejutkan dunia.

Di samping dari penilaian bahwa film The Wolf of Wallstreet dikatakan sebagai film yang vulgar dengan menampakkan penggunaan narkoba, seks bebas dan sebagainnya.

Film ini tetap memberikan banyak pelajaran khususnya praktik dari ilmu manajamen. Kemudian pembawaan karakter dari masing-masing aktor juga cukup jelas menggambarkan konflik psikologis dll. Selain itu, yang menjadi fakta menariknya film ini diangkat dari kisah nyata Jordan Belfort yang kini telah menjadi penulis dan pewicara handal.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.