Indonesia sebagai Negara Berkembang Dicabut, Apa Saja Dampaknya?

Gedung-gedung Jakarta akan dimiliki Masayoshi son.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Kantor Perwakilan Perdagangan Amerika Serikat (AS) atau Office of the US Trade Representative (USTR) mencabut preferensi khusus untuk daftar anggota Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) termasuk Indonesia dalam daftar negara berkembang. Artinya, di mata AS, Indonesia sudah menjadi negara maju.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian Airlangga Hartanto mengatakan hal ini akan berdampak terhadap fasilitas-fasilitas negara berkembang.

Kontradiksi negara berkembang

Terima Penghargaan karena Menangkan Capres 5 Kali Beruntun, Denny JA Beri Pesan Politik

Anehnya saat Indonesia masuk kategori negara berkembang, dan dapat subsidi tarif ekspor ke US malah pembangunan di Indonesia lambat.

Sedangkan saat Indonesia masuk kategori negara menengah malah lebih cepat maju.

Membongkar Tuduhan Pratikno sebagai Operator Politik Jokowi, Strategi untuk Menjatuhkan

Ini seperti teman saya jual tanah Rp400 juta di kampung Alam sutra susahnya setengah mati padahal di klaster Alam Sutra rumah Rp4 miliar cepat sekali laku. Kenapa?

Dalam hidup bukan mencari yang murah, tapi yang bergaransi. Kavling alam Sutra yang Rp4 milyar lebih terjamin garansi.

Demikian ketika kita lihat seseorang maju dalam tangga kekuasaan bukan karena dia murah hati atau jaim jual mahal. Tapi dirinya bergaransi. Ibarat burung elang, dia ada cincin raja di kakinya.

Logikanya kalau negara berkembang imagenya gak ada RS gak ada insurance banyak riot. Indonesia sangat disukai softbank itu duitnya 100 billion dana pensiun US corporation kebelet masuk, mau borong tukar tambah gedung-gedung di Sudirman Thamrin, Jakarta.

Sekarang saja banyak studi tour ke gedung-gedung MRT untuk rakyat. Duitnya soft bank itu hot money mereka jeblok di yahoo, uber, sebentar OYO, dana terlalu spekulatif. (Penulis: Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM, Alumni IPB Teknologi Pangan, dan Magister Manajemen Universitas Indonesia lulus 1989)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.