Catatan Ringan: Real Madrid vs Manchester City, Akhir Era Pep Guardiola?

Manajer Manchester City, Pep Guardiola.
Sumber :
  • vstory

VIVA - Dini hari nanti, Real Madrid akan menjamu Manchester City di babak 16 besar Liga Champions 2020. Laga keduanya menarik perhatian publik sepakbola dunia karena kedua klub bukan saja bertabur bintang. Tapi juga kedua pelatih sama-sama menjadi super star di kala masih aktif bermain. Baik Pep Guardiola maupun Zinedin Zidane juga pernah membawa klub yang dibelanya menjadi Liga Champions baik semasih sebagai pemain dan pelatih.

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Kedua pelatih akan adu taktik dan strategi. Tampaknya Pep akan memakai pola 4-2-3-1. Penguasaan bola tetap menjadi bagian terpenting dari strategi Pep. Dan Pep sepertinya lebih nyaman memakai pola ini bila melawan tim sekelas Real Madrid. Dia sepertinya tak berani menggunakan pola ofensif 4-3-3 atau 3-1-4-1 menghadapi Karim Benzema dan kawan-kawan. Apalagi laga nanti City datang sebagai tim tamu.

Satu-satunya kelemahan City adalah ketiadaan pemimpin di lini belakang. Sepeninggal Vincen Kompany, Pep belum juga menemukan pengganti yang sepadan. Ketiadaan Kompany musim ini demikian terasa yang membuat City kehilangan momentum untuk membuat hattrick juara Liga Inggris.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Fernadinho yang dikorbankan dari posisinya sebagai jangkar atau gelandang bertahan untuk mengganti Vincen Kompany masih sering terlambat dalam menutup gerakan striker lawan. Akibatnya City sering kebobolan, termasuk lawan tim bawah Norwich.

Sementara untuk posisi lain, kekuatan dan ketajaman pemain City hampir berimbang dengan pemain-pemain Real Madrid. Aguero tetap di-plot sebagai target man. Dia akan dibantu oleh tiga pemain di belakangnya Sterling, De Bruyne, dan Mahrez. Dan posisi jangkar Pep akan mempercayakannya kepada David Silva dan Iikai Gundongan. Sementara lini belakang, duet Fernandinho dan Laporte sebagai stopper. Sementara di kanan dan kiri diisi Walker dan Mendy.

Terima Penghargaan karena Menangkan Capres 5 Kali Beruntun, Denny JA Beri Pesan Politik

Sementara Real Madrid bisa diperkirakan akan memakai pola 4-3-3. Sebagai tuan rumah, Real sejak pluit pertama ditiup akan langsung menggebrak pertanahan City. Strategi menggebrak sejak menit awal bertujuan untuk membuat konsolidasi pemain lawan terganggu.

Kekalahn atas Levante di kompetisi domestik akan memacu semangat pemain-pemai Real untuk memenangkan laga melawan City. Memang kalau dilihat pemain, hampir tak ada celah bagi Aguero menguasai jalannya pertandingan. Di tengan trio Modric, Kroos dan Casemiro bukan saja kuat dalam menjaga daerahnya, tapi juga umpan-umpan terobosan Modric dan Kroos kepada trio penyerangan Benzema, Vasquez, dan Jovic sangat berbahaya.

Ditambah lagi, dua back sayap Real Marcelo dan Sergio Ramos (kapten) memiliki daya jelajah yang tinggi dalam membantu serangan. Sementara Varane dan Militao sepertinya akan fokus menjaga Aguero. Satu-satunya kelamahan Real terletak di penjaga gawangnya Coutois yang lemah di bola-bola bawah.

Laga dini hari nanti akan menentukan masa depan Pep Guardiola sebagai pelatih. Bila City kalah meski masih ada leg kedua di kandang, berat bagi Pep untuk membawa City lolos apalagi juara Liga Champions Eropa..

Bagi Zidane laga malam nanti sebagai ujian awal untuk kembali membawa Real ke final dan juara. Dan Zidane sudah berhasil membawa Real juara Liga Champions dua kali berturut-turut.

Laga dini hari nanti wajib ditonton oleh penggemar sepakbola. Dan prediksi saya Manchester City bisa menahan Real Madrid. (Lalu Mara Satriawangsa, Pengamat Bola)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.