Catatan Ringan: Masih Ingat dengan King Smash?

Penulis bersama legenda bulutangkis Indonesia Lim Swie King.
Sumber :
  • vstory

VIVA  - Istilah King Smash sudah terbiasa/familiar bila menyaksikan pertandingan bukutangkis yang disiarkan TVRI dulu. Itulah senjata pamungkas legenda bulutangkis Indonesia Lim Swie King.

Amicus Curiae Cuma Terakhir untuk Bentuk Opini dan Pengaruhi Hakim MK, Menurut Pengamat

King lah yang memulai smash sambil melompat (jumping smash) yang diberi nama oleh wartawan luar negeri sebagai King Smash. Tipikal permain King adalah speed and power game, beda dengan pebulutangkis lain kala itu, sebut saja seniornya Rudy Hartono dan yuniornya Icuk Sugiarto yang lebih mengandakan permainan rally panjang.

Dan sekarang, semua pebulutangkis mengikuti dan melakukan King Smash. King Smash bukan saja membutuhkan fisik tapi juga power/kekuatan agar shuttlecock menukik tajam, mematikan!

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Lim Swie King sepanjang kariernya sebagai pebulutangkis berhasil meraih gelar juara All England 3 kali, dan 3 kali sebagai runner up. Dia hanya kalah dari seniornya Rudy Hartono, pebulutangkis India Prakash Padukone, dan pebulutangkis Denmark Fleming Delf.

Selain sebagai atlet bulutangkis, King juga pernah bermain film, Sakura Dalam Pelukan. Lawan main King dalam film yang dirilis tahun 1979 itu, artis Eva Arnaz dan Ida Leman.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Meski banyak pihak kala itu mengkritiknya bermian film, King tak menggubrisnya. Dia mencoba seni peran sebagai refreshing dari kejenuhannya sebagai atlet bulutangkis. Hasilnya, bukan saja film King yang nge-hits, tapi juga soundtrack-nya lagu yang diciptakan sekaligus dinyanyikan musisi Fariz RM yang berjudul Sakura ikutan nge-hits.

Setelah film Sakura Dalam Pelukan, tiga dekade kemudian sutradara muda Ari Sihasale membuat film yang berjudul King. Film yang mengambil kisah perjalanan hidup Lim Swie King dirilis tahun 2009 yang lalu.

Saat bertemu King, beberapa waktu lalu, saya sempat bertegur sapa. Dan King pun menanyakan kabar Pak Ical (Aburizal Bakrie) sekaligus menitipkan salam. Sebaga informasi, Pak Ical pernah menjadi Tim Manager Piala Thomas dan juga Wakil Ketua Umum PB.PBSI kala Pak Try Sutrisno sebagai Ketua Umum.

Ingatan tentang King saat dia kalah dari pebulutangkis China Han Jian di babak final Piala Thomas tahun 1982. King kalah rubber set 12-15, 15-11, 14-17. Pertarungan yang sangat menegangkan seluruh pemirsa TVRI di mana pun berada.

Pembawa acara TVRI Sambas yang memandu jalannya laga tersebut berkali-kali meminta pemirsa TVRI untuk berdoa saat King melakukan serve dan atau King Smash. Kekalahan King dari Han Jian membuat Tim Piala Thomas Indonesia kalah dan merelakan piala Thomas pergi ke China. Itulah sekilas ingatan tentang legenda bulutangkis Indonesia Lim Swie King. (Lalu Mara Satriawangsa)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.