- vstory
VIVA - Beberapa investor bisa meramalkan bahwa wabah virus akan mengakhiri pasar bull yang paling lama berjalan dalam sejarah AS. Sekarang, pandemi COVID-19 telah mendorong saham jauh ke wilayah pasar beruang. Dari puncaknya pada 19 Februari, S&P 500 telah jatuh hampir 30% .
Meskipun volatilitas ini dapat menyebabkan investor panik, akan sangat membantu untuk menjaga perspektif jangka panjang. Peristiwa angsa hitam, yang didefinisikan sebagai peristiwa langka dan tak terduga dengan konsekuensi parah, telah datang dan pergi sepanjang sejarah. Dalam Pasar hari ini dalam grafik Menit dari New York Life Investments , kami menjelajahi ukuran sell-off dan panjang pemulihan untuk beberapa peristiwa ini.
Perang, Virus, dan Valuasi yang Berlebihan
Dengan aksi jual mulai dari -5% hingga -50%, acara black swan semuanya berdampak pada S&P 500 secara berbeda. Berikut ini beberapa acara tertentu selama setengah abad terakhir:
Perang Arab Israel / Embargo Minyak 29 Oktober 1973-17%
Krisis Penyanderaan Iran 5 Oktober 1979-10,2%
Black monday Senin hitam 13 Oktober 1987-28,5%
Perang Teluk Pertama 1 Januari 1991-5,7%
Serangan 9/11 10 September 2001-11,6%
SARS 14 Januari 2003-14,1%
Krisis keuangan global 9 Oktober 2007-56,8%
Intervensi di Libya 18 Februari 2011-6,4%
Voting Brexit 8 Juni 2016-5,6%
COVID-19 19 Februari 2020-29,5% (berkelanjutan)
Meskipun penurunannya bisa parah, sebagian besar berumur pendek. Pasar biasanya kembali ke level puncak sebelumnya dalam tidak lebih dari beberapa bulan. Embargo Minyak, Black Monday, dan Krisis Finansial Global adalah pencilan yang menonjol, dengan pemulihan yang mencakup satu tahun atau lebih.
Setelah Black Monday, Federal Reserve menegaskan kembali kesiapannya untuk menyediakan likuiditas , dan pasar pulih dalam sekitar 400 hari perdagangan. Baik Embargo Minyak 1973 dan Krisis Keuangan Global 2007 menyebabkan resesi AS, memperpanjang pemulihan selama beberapa tahun.
COVID-19: Berapa Lama Lamanya?
Sulit untuk memprediksi berapa lama COVID-19 akan berdampak pada pasar, karena gangguan sosial dan finansial belum pernah terjadi sebelumnya . Bahkan, S&P 500 mencapai pasar beruang hanya dalam 16 hari.
Apakah maksudnya fenomena Black swan?
Kejadian tiba tiba serentak para investor melepas saham bersamaan sehingga para pemain kecil ketakutan dan kemudian melepas sahamnya pada harga separo. Setelah 16 hari kejadian 19 feb 2020 WHO mengumumkan pandemi harga saham turun 29?n diperkirakan kemudian akan naik karena tiba tiba Federal reserve Amerika mengumumkan tingkat bunga nol persen.
Artinya, para pemain kecil yang melepas saham pada level diskon 30% akan terpaksa kembali membeli saham pada harga penuh.
Demikian mekanisne gorengan pasar saham.
Mengapa Indonesia tidak melakukan edukasi sosial distancing melalui media massa baliho?
Penggorengan ini terjadi di golongan 2% para pemain spekulan saham dan investasi USD. Untuk apa rakyat 98% dibuat chaos?
Seperti yang terjadi di Inggris sesaat setelah lokdon terjadi penjarahan.
Karakter Indonesia adalah terlambat 1 bulan dan pada saat kita menyadari, gorengan wabah sudah usai, dan Softbank Masayoshi son sudah dapat kucuran kredit $100 billion dengan zero persen.
Tiba tiba Indonesia terima 1 juta test kit senilai Rp100 miliar gratis. Dan bulan depan mulai vaksinasi flu di posyandu, gizi susu bayi sehat, vaksinasi komplit anak sekolah oleh BKKBN. (Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM, Alumni IPB Teknologi Pangan, dan Magister Manajemen Universitas Indonesia lulus 1989)
