- VIVA/M AlI Wafa
VIVA - Gotong royong adalah kearifan lokal Indonesia. Seluruh suku yang tersebar dari Sabang hingga Merauke memiliki sikap bergotong royong. Sikap bergotong royong merupakan akar budaya asli Indonesia yang telah berakar kuat, turun temurun, ajeg dalam kehidupan masyarakat.
Sikap bergotong royong sudah ada di sanubari masyarakat Indonesia, baik individu maupun kelompok. Sikap bergotong royong masyarakat ini tak lekang oleh waktu maupun kemajuan zaman teknologi dan informasi. Gotong royong adalah kegiatan bersama untuk mencapai tujuan bersama.
Sikap bergotong royong ini membawa harum nama Indonesia di panggung internasional. Hasil survei Charities Aid Foundation (CAF) menobatkan Indonesia menjadi negara paling dermawan di dunia. Dalam laporannya tentang CAF World Giving Index per Oktober 2018, Indonesia menempati posisi teratas dari 144 negara yang disurvei oleh lembaga ini.
Dalam indeks tersebut ada tiga poin penting penilaian, yakni memberikan sumbangan kepada orang lain, mendonasikan uang, dan orang-orang yang menjadi sukarelawan dalam negara tersebut.
Terkait situasi yang dihadapi negara dan bangsa saat ini, yakni pandemi wabah virus Corona (Covid-19), dibutuhkan sikap bergotong royong dalam mencegah, membantu menghadapi pandemic, dan membantu sesama yang kehidupannya terdampak Covid-19.
Beberapa waktu lalu, Kelompok Usaha Bakrie menyerahkan bantuan sebesar Rp. 20 miliar untuk penanganan wabah Covid-19 melalui Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19. Bantuan diserahkan secara simbolik oleh Anindya Bakrie yang mewakili Kelompok Usaha Bakrie kepada Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Letjen TNI Doni Monardo, di kantor BNPB Jakarta.
Selain bantuan di atas, Tim Bakrie Tanggap di bawah badan amil Bakrie, Bakrie Amanah, juga menyerahkan bantuan alat pelindung diri (APD) kepada RS Polri Soekamto dan RS Persahabatan.
Sikap bergotong royong di atas merupakan implementasi dari filosofi atau falsafah dasar yang dianut, diyakini dan dijalankan oleh Kelompok Usaha Bakrie selama ini; Trimatra Bakrie.
Trimatra Bakrie terdiri atas tiga matra (dimensi) yakni Keindonesiaan, Kemanfaatan dan Kebersamaan, yang mencerminkan keseimbangan tiga pilar kehidupan yaitu spiritual, intelektual dan emosional.
Trimatra di atas merupakan warisan nilai-nilai luhur pendiri Kelompok Usaha Bakrie Almarhum. H. Achmad Bakrie 78 tahun yang lalu.
Perang melawan Covid-19 harus dihadapi dengan semangat kebersamaan dan sikap kegotongroyongan dari seluruh elemen bangsa. Kita berbeda-beda tapi satu tujuan (Bhineka Tungal Ika), yakni memutus mata rantai penyebaran Covid-19! Dengan sikap itu, Insya Allah, kita akan memenangi pertempuran melawan musuh yang tak kelihatan ini. (Lalu Mara Satriawangsa)
