Catatan Ringan: Ada “Matahari Kembar” di PSSI?

Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan
Sumber :
  • vstory

VIVA - Pandemi Covid-19 belum jelas berakhirnya. Kompetisi sepakbola di berbagai negara, termasuk Indonesia, hingga saat ini belum menemukan titik terang apakah dilanjutkan atau tidak. Liga Indonesia memang di tunda di saat klub-klub peserta sedang melakukan persiapan. Kompetsi Liga1 ini merupakan kompetisi pertama PSSI di bawah Ketua Umum Moch. Iriawan.

Amicus Curiae Cuma Terakhir untuk Bentuk Opini dan Pengaruhi Hakim MK, Menurut Pengamat

Moch. Iriawan di awal-awal kepemimpinannya langsung menujuk wakilnya Cucu Sumatri sebagai Dirut PT Liga Indonesia Baru (LIB). Di saat sedang konsolidasi organisasi, tiba-tiba wabah virus Corona masuk Indonesia yang membuat pemerintah mengambil kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di beberapa daerah termasuk Jakarta. Dan pengaturan jaga jarak (physical distancing) di beberapa daerah lainnya. Ketua Umum PSSI Moch. Iriawan pun langsung memutuskan untuk menunda kompetisi.

Kompetisi Liga1 adalah “nyawa” PSSI. Kalau Liga1 tak berjalan, maka bukan saja menghancurkan citra PSSI, tapi juga mempersulit PSSI secara adminitratif dan juga mempersulit Ketua Umum menuntaskan visi misinya pada saat sosialisasi sebagai calon Ketua umum PSSI.

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Ada beberapa program yang sudah disusunnya untuk PSSI dengan tujuan utama menembus Piala Dunia tahun 2026. Misalnya melaksanakan modernisasi pembinaan pemain muda dengan skema yang tepat dan berjenjang. Dia akan mewujudkan cita-cita ini pada tahun 2020.

Tahun 2021, dia mentargetkan Indonesia menggapai juara Asia Tenggara. Dan tahun 2022, Indonesia juara Asia dan akhirnya lolos ke Piala Dunia 2026.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Selain itu, ia juga berjanji membenahi kompetisi dan membangun infrastrutktur khususnya untuk dijadikan lapangan latihan PSSI. Sebagai Ketum, selanjutnya dia akan menyiapkan 30 hektare lahan di kawasan Jabodetabek untuk dijadikan satu kawasan yang di dalamnya ada kantor PSSI, stadion dengan kapasitas 20.000 penonton, empat lapangan latihan dan dilengkapi fasilitas sains olahraga.

Selain janji-janji di atas, dia juga akan mensubsidi sebesar Rp15 miliar untuk setiap tim Liga 1 dan Rp5 miliar untuk setiap tim Liga 2.

Tahun 2020 sebentar lagi habis. Pandemi Covid-19 belum berakhir. Kompetisi Liga1 dan Liga2 tidak jelas, alias berada diujung tanduk. Klub-klub dipastikan dalam kondisi finansial yang sangat mengkuatirkan!

Bila ditanya kepada klub, pastilah jawabnya kompetisi tahun 2020-2021 dibatalkan. Kalau ini terjadi, maka pembinaan sepakbola nasional benar-benar berada di ujung tanduk!

Ketidakjelasan semakin menjadi-jadi dengan kebersamaan antara dirinya dan wakilnya tampaknya menuju akhir. Artiya di PSSI akan memunculkan “matahari kembar”. Di satu sisi Cucu Sumatri memegang “nyawa” PSSI melalui PT LIB, di sisi lain Moch. Iriawan secara de facto dan de jure sebagai Ketua Umum PSSI yang tak bisa melaksanakan dan atau menuntaskan visi misinya yang dijanjikan saat masa sosialisasi dahulu.

Lantas, bagaimana masa depan sepakbola Indonesia? Jawabnya, belum jelas, seperti tidak jelasnya kapan kompetisi di mulai. (Lalu Mara Satriawangsa)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.