New Money di Era New Normal, Bagaimana Cara Mendapatkannya?

Panduan dapat new money di era new normal.
Sumber :
  • vstory

VIVA - Pasca pandemi Covid-19 semua aspek kehidupan menjadi tidak konsisten, bisnis pun mengalami perubahan besar. Iklim politik memanas, apakah itu pedoman New Money?

Amicus Curiae Cuma Terakhir untuk Bentuk Opini dan Pengaruhi Hakim MK, Menurut Pengamat

Ada 4 yang pasti dalam new normal

1. Duit itu pasti beredar. Dalam kondisi pandemi, kenapa rakyat adem adem saja? Karena BLT. Presiden Donald Trump telepon Jokowi, why Indonesian don't complaint, don't loot? Because of BLT. What is BLT? Its Bantuan Langsung Tunai. Ini diperpanjang sampai akhir tahun.

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Bagaimana bila tidak ada BLT? Tidak ada duit. Maka tidak ada yang dikejar, chaos, jarah.

2. Pendapatan PDB Republik Indonesia sudah $10 per capita per day. Rakyat sudah memiliki penghasilan $10 per hari. Jangan tanya siapa yang kerja, itu nikel udah puluhan tahun diproduksi Canada, Russia, Phillippines, semua lewat. Jago yang baru kalah semua dilewat Republik Indonesia. Penghasilan rakyat $10 per day, yang kerja Toyota, Honda, Giant, Hypermart, yang belanja kita. Duitnya dari BLT.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

3. Kenapa dulu Susi galon jalan lancar? Iyalah itu Susi galon buat kantor, kita minum gratis dari kantor, sekarang susi galon jadi susi WFH.

Jadi Rezeki itu pindah. Anda telepon

Halo ada Rezeki?
Pindah pak
Kemana?
Ke Aceh.

Nah, rezeki tuh pindah. Jadi jangan ditunggu. Ada 1 juta SPG biasa jaga, di Guardian, di mall, susi SPG sekarang pindah, rebahan.

Jadi susi SPG harus mikir, dulu berdiri jaga event, sekarang belajar webminar.

Rezekinya harus dilihat, dia pindah ke mana?

4. Jangan mikir semua butuh modal. Justru bagi orang yang duitnya 60 triliun, Anda diukur dari tindakan tanpa uang. Sebab kalau Anda pakai uang, dia pun bisa. Justru dia yang butuh adalah tindakan Anda yang bisa dilakukan tanpa uang.

Saya tadi ke bank, bikin rekening giro organisasi. Saya bilang temen saya temennya Dirut .. Tidak bisa.

Kenapa orang berduit tidak ingin membantu Anda? Karena dia berduit maka dia dapat jadi rekanan Dirut Bank. Itu kuasa dia, tapi tidak untuk Anda.

Moto orang konglomerat adalah bila dengkul Anda tidak bisa menghasilkan duit, darimana duit dia Rp60.triliun? Dia juga pakai dengkul.

Jadi Anda harus bisa mengembangkan human trust, atau human capital, skill Anda. Juga organization trust atau financial capital dan social trust atau social capital. Itu otoritas yang melekat pada Anda. (Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM, Alumni IPB Teknologi Pangan, dan Magister Manajemen Universitas Indonesia Lulus 1989)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.