Catatan Ringan: Yang Berbau COVID-19, Pasti Ramai dan Laku Keras

ilustrasi tenaga medis periksa penularan COVID-19.
Sumber :
  • vstory

VIVA - Setelah Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo buat geger dunia maya. Kini giliran Hadi Pranoto, seseorang yang memperkenalkan diri sebagai profesor sekaligus Kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19, menjadi perbincangan. Memang apa-apa yang berbau Covid-19, pasti ramai diperbincangkan dan laku.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Menteri Syahrul memperkenalkan produk antivirus berbasis tanaman atsiri (eucalyptus) yang dikemas dalam bentuk kalung akan diproduksi massal. Produk yang diklaim sebagai 'antivirus' Corona ini akan diproduksi Kementerian Pertanian.

"Ini antivirus hasil Balitbangtan, eucalyptus, pohon kayu putih. Dari 700 jenis, satu yang bisa mematikan Corona hasil lab kita. Dan hasil lab ini untuk antivirus. Dan kita yakin. Bulan depan ini sudah dicetak, diperbanyak," kata Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, beberapa waktu lalu.

Terima Penghargaan karena Menangkan Capres 5 Kali Beruntun, Denny JA Beri Pesan Politik

Apa yang dilakukan Menteri Syahrul, sah-sah saja. Namanya juga usaha. Di sisi lain, Menteri Syahrul ingin mengangkat Kembali warisan (legacy) para leluhur, bahwa minyak kayu putih memiliki khasiat bagi kesehatan tubuh. Yang terpenting adalah Kementerian Kesehatan tidak memberikan pengakuan atas apa yang diklaim Menteri Syahrul dan jajarannya.

Siapa tahu karena sugesti pengguna kalung eucalyptus ini benar benar bisa meningkatkan immun si pemakai. Di sisi lain, kayu putih yang tersebar di Indonesia bagian Timur bisa dimanfaatkan dan memiliki nilai ekonomis. Yang pada akhirnya bisa meningkatkan pendapatan/kesejahteraan masyarakat.

Membongkar Tuduhan Pratikno sebagai Operator Politik Jokowi, Strategi untuk Menjatuhkan

Hari-hari ini publik diramaikan oleh seseorang yang mengakui profesor, pakar mikrobiologi sekaligus Kepala Tim Riset Formula Antibodi Covid-19. Namanya Hadi Pranoto. Wawancaranya dengan musisi Erdian Aji Prihartanto atau Anji, yang diunggah dalam video Youtube pada 31 Juli 2020, melejit dan viral.

Dalam video tersebut, Hadi menyebutkan bahwa cairan antibodi Covid-19 yang ditemukannya bisa menyembuhkan ribuan pasien Covid-19. Cairan antibodi Covid-19 tersebut diklaim telah didistribusikan di Pulau Jawa, Bali, dan Kalimantan. Hadi juga menyebutkan telah memberikan cairan antibodi Covid-19 tersebut kepada ribuan pasien di Wisma Atlet, dengan lama penyembuhan 2-3 hari.

Suka tidak suka faktor Anji yang dikenal sebagai musisi sangat besar pengaruhnya.

Baik kalung 'antivirus' Corona hasil penelitian Balitbang Kementan maupun Antibodi Covid-19 hasil Profesor Hadi Pranoto membuktikan, bahwa semua produk yang ada hubungannya dengan Covid-19, pasti laku.

Covid-19 kini menjadi bisnis dengan nilai pasar demikian besar. Segala produk yang berkait, seperti rapid test, masker, hand sanitizer, disinfektan, sabun cuci tangan baik yang cair maupun liquid, thermo gun, face shield, vitamin, madu, kurma, minyak kayu putih dan lain sebagainya, laku keras.

Karena itu, wajar bila orang atau lembaga berlomba-lomba untuk memasarkan temuannya, obat Covid-19. Karena memang menjanjikan keuntungan yang demikian besar.

Soal mujarab, ampuh atau tidaknya obat herbal tersebut, ya kembali kepada yang mengkonsumsi. Yang pasti barang yang sudah dibeli tak bisa dikembalikan apalagi ditukar!

Jadi kebayang bila nanti vaksin Covid-19 ditemukan. Pasti laris manis. Lah, obat herbal yang diaku mujarab oleh penemunya (baca; penjual) saja, laku keras. Apalagi obat dan vaksin hasil uji klinis dari lembaga yang berkompeten melakukan riset obat-obatan.

Pada akhirnya, setiap kesulitan pasti ada kemudahan. (Lalu Mara Satriawangsa)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.