Data Berkualitas untuk Indonesia Maju

Kualitas Data
Sumber :
  • vstory

VIVA – Keberhasilan pembangunan suatu negara ditentukan oleh kualitas data yang dihasilkan. Data berkualitas memberikan informasi penting mengenai permasalahan yang terjadi di suatu negara hingga level terkecil.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Melalui data tersebut, pemerintah dapat merancang kebijakan-kebijakan strategis dalam menyelesaikan setiap permasalahan. Peran data yang sangat sentral menjadikan proses pengumpulan data harus benar-benar merepresentasikan keadaan yang sebenarnya.

Di Indonesia pengumpulan data berorientasi pada survei-survei yang dilakukan oleh lembaga negara independen, yaitu Badan Pusat Statistik. Selain itu, proses pengumpulan data juga dilakukan melalui sensus yang terdiri atas sensus penduduk, sensus ekonomi, dan sensus pertanian.

Terima Penghargaan karena Menangkan Capres 5 Kali Beruntun, Denny JA Beri Pesan Politik

Data yang diperoleh dari sensus tersebut akan menjadi kerangka sampel bagi survei-survei BPS dalam menghasilkan data-data strategis secara periodik baik secara bulanan, triwulanan, semesteran, dan tahunan.

Namun, dalam pelaksanaannya terdapat beberapa permasalahan yang kerap muncul pada saat proses pengumpulan data, salah satunya keterbukaan masyarakat dalam memberikan data.

Membongkar Tuduhan Pratikno sebagai Operator Politik Jokowi, Strategi untuk Menjatuhkan

Terkadang, masyarakat enggan memberikan data secara jujur kepada petugas pengumpul data, bahkan tidak sedikit yang mengalami penolakan. Di lain sisi, pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kualitas data yang dihasilkan dengan merancang pemutakhiran metodologi dan peningkatan anggaran belanja negara. 

Pemerintah juga menunjukkan dukungan akan keterpaduan data di Indonesia dengan menerbitkan Perpres No. 39 tahun 2019 mengenai satu data Indonesia.

Melalui Perpres tersebut, pemerintah bermaksud menghilangkan berbagai versi data yang dihasilkan hanya untuk satu indikator dan menggantinya menjadi satu data yang digunakan bersama.

Selain itu, di dalam Perpres tersebut juga bermaksud menghilangkan ego sektoral setiap instansi di dalam menghasilkan data, di mana kadangkala data tersebut tidak dapat diberikan kepada instansi lain karena dianggap milik instansi tersebut.

Tetapi, permasalahan tersebut akhirnya dijembatani melalui prinsip interoperabilitas. Prinsip tersebut menjelaskan bahwa setiap data yang dihasilkan dapat dibagipakaikan oleh siapapun.

Hal lain yang juga diatur di dalam Perpres tersebut adalah mengenai segregasi pengumpulan data, di mana untuk data-data statistik dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik, data keuangan oleh kementerian keuangan, dan data geospasial oleh Badan Informasi Geospasial. Pembagian tersebut diharapkan dapat menghasilkan data yang saling terintegrasi satu sama lain.

Data yang berkualitas tidak hanya berbicara mengenai keakuratan data, tetapi juga kecepatan data yang dihasilkan. Untuk menghasilkan kebijakan yang tepat sasaran, pemerintah perlu memastikan bahwa data yang dikumpulkan adalah data terbaru, sehingga kebijakan tersebut dapat terimplementasikan dengan optimal.

Beberapa data seperti mobilitas penduduk, preferensi makanan atau minuman yang disukai melalui aplikasi Gojek atau Grab, tujuan destinasi yang ramai dicari dikategorikan sebagai Big Data. Pengklasifikaian data-data tersebut berdasarkan besarnya data dan kecepatan data yang dihasilkan secara real time.

Saat ini dunia dipenuhi dengan banyaknya unggahan baik berupa foto maupun video di media sosial. Unggahan tersebut merupakan data yang sangat berharga bagi setiap perusahaan dalam menentukan target pasarnya.

Hal itu juga sempat dikatakan oleh Bapak Presiden RI Joko Widodo, bahwa data adalah new oil yang lebih berharga dibandingkan minyak. Peraturan mengenai keamanan dan privasi pengguna data menjadi salah satu prioritas utama yang perlu ditetapkan oleh pemerintah.

Indikator Strategis Nasional

Di dalam memenuhi target pembangunan Indonesia, baik dalam jangka menengah atau panjang, pemerintah memerlukan data mengenai indikator-indikator strategis nasional. Data-data tersebut masuk ke dalam klasifikasi data statistik yang dikumpulkan oleh Badan Pusat Statistik.

Beberapa indikator strategis nasional meliputi inflasi, pertumbuhan ekonomi, persentase penduduk miskin dan tingkat pengangguran terbuka. Di tahun 2021, pemerintah menambahkan indikator nilai tukar petani menjadi indikator strategis nasional.

Dalam meningkatkan kualitas data yang dihasilkan, BPS berupaya melakukan transformasi digital dalam pengumpulan data, yaitu mulai digunakannya CAPI (Computer Assisted Personal Interviewing).

Pemanfaatan teknologi tersebut dimaksudkan untuk menghasilkan data yang lebih cepat dan meminimalisir kesalahan yang terjadi pada saat pengumpulan data. Pemanfaatan teknologi ini baru diterapkan untuk beberapa kegiatan, namun tidak menutup kemungkinan akan diterapkan pada seluruh kegiatan BPS.

Selain kependudukan dan ekonomi, beberapa terobosan juga diterapkan pada data pertanian. Terobosan tersebut berupa penggunaan metode kerangka sampel area (KSA) dalam mengamati fase tanam komoditas tanaman pangan, yaitu padi dan jagung, sehingga dapat digunakan untuk mengestimasi luas panen.

Data pertanian menjadi salah satu pilar yang hendak dioptimalkan. Hal ini merupakan salah satu rencana strategis menuju ketahanan pangan Indonesia di tahun 2021. Informasi mengenai luas panen, produktivitas dan produksi yang dihasilkan menjadi indikator utama dalam menentukan kebijakan strategis pemerintah di bidang pertanian.

Peringatan hari statistik pada tanggal 26 September 2020, menjadi momentum bagi BPS untuk meningkatkan kualitas data yang dihasilkan. Di tengah pandemi corona yang belum kunjung usai, upaya-upaya penyesuaian pengumpulan data di lapangan terus dimutakhirkan agar kualitas data yang dihasilkan tetap terjaga.

Pengumpulan data yang masih harus bertemu dengan responden menjadi tantangan tersendiri dalam menghasilkan data dengan tetap menjaga protokol kesehatan. Terakhir, di dalam menyongsong Indonesia Maju, pemutakhiran kualitas data adalah langkah mutlak yang akan terus dilakukan.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.