Moderasi Beragama dari Segi Viraha Dhanagun di Kota Bogor

Vihara Dhanagun
Sumber :
  • vstory

VIVA – Negara Indonesia memiliki keragaman etnis, bahasa, agama, budaya,dan status sosial. Keberagaman tersebut menjadi salah satu penyebab terjadinya benturan konflik.

Amicus Curiae Cuma Terakhir untuk Bentuk Opini dan Pengaruhi Hakim MK, Menurut Pengamat

Konflik di masyarakat yang bersumber pada kekerasan antar kelompok yang meledak di berbagai kawasan di Indonesia menunjukkan betapa rentannya rasa kebersamaan yang dibangun dalam negara.

Masih terlihat, betapa kentalnya prasangka antara kelompok dan betapa rendahnya saling pengertian antar kelompok. Maka dari itu perlu adanya moderasi beragama.

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Moderasi beragama adalah sikap yang selalu menerima keyakinan orang lain dalam beragama  dan dapat menerima pendapat yang ada. Kementerian agama juga mengeluarkan maklumat untuk menerapkan sikap moderasi agama.

Vihara Dhanagun

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Vihara Dhanagun Bogor

Ditemui di Viraha Dhanangun, Oppa Kusuma menjelaskan konflik antar umat dan ras di Indonesia karena menyetarakan penilaian orang lain dengan hanya melihat pada satu sudut pandang. Padahal itu hanya menimbulkan hawa nafsu dan timbullah konflik.

“Padahal pada agama masing-masing mengajarkan untuk mengendalikan hawa nafsu bukan mengumbar nafsu,” ujar Oppa Kusuma selaku pengurus Vihara Dhanangun Bogor, Minggu, (18/10)

Setiap pemeluk agama di Indoensia sebenarnya dilindungi oleh sila pertama Pancasila dan diturunkan UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Pada sila ke satu tidak yang bertentangan dengan prinsip agama manapun. Hal tersebut menjelaskan, Ketika seorang mengamalkan sila pertama Pancasila warga negara tersebut menjalankan kewajibannya sebagai pemeluk agama dan menyakini adanya Tuhan.

“Bukan harapan bagi saya, tapi harapan bagi seluruh bangsa Indonesia. Indonesia harus menjadi Indonesia yang maju, rakyatnya sejahtera, dan penuh dengan kerukunan,” jelas Oppa Kusuma yang sudah berusia 70-an. 

Kerukunan dilatarbelakangi oleh perbedaan yang didorong dengan persamaan-persamaan yang menuju pada kesatuan dan persatuan. Kerukunan  mungkin  tidak  akan pernah ada jika tidak belajar dari perbedaan dan keberagaman.

Oleh karenanya menumbuhkan kerukunan akan keberagaman dibutuhkan keterlibatan seluruh pihak. Dalam hal ini integrasi nasional menjadi konsep yang tepat karena pembauran dan kesatuan sangatlah dibutuhkan bagi  bangsa   Indonesia   yang beragam. (Awwalunisa Kusuma, Mahasiswa UIN Walisongo)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.