Pembagian Spesialisasi Kerja dalam Perekonomian Kota Batu

balai kota among tani kota batu
Sumber :
  • vstory

VIVA – Kota Batu adalah salah satu kota yang berada di Provinsi Jawa Timur Indonesia. Dahulunya Kota Batu adalah bagian dari Kabupaten Malang namun pada tahun 2001 Kota Batu melakukan pemekaran wilayah menjadi Kota Otonom Batu, lepas dari kabupaten malang.

Awal berdirinya Kota Batu dilatarbelakangi dengan potensi yang dimiliki oleh Kota Batu yaitu sektor pertaniannya, dengan letak strategis kota batu mampu membuat kota dengan kemajuan di berbagai bidang.Kota Batu terdiri dari 3 kecamatan yaitu Kecamatan Bumiaji,Kecamatan Batu, dan Kecamatan Junrejo dengan 24 desa/kelurahan 19 desa 5 kelurahan.

Dan setiap desa/kelurahan memiliki potensinya tersendiri.

Batu yang dikenal memiliki iklim yang sangat sejuk membuat orang tertarik untuk berkunjung ke kota Batu alhasil banyak investor yang menanamkan modalnya di kota  Batu salah satunya di sektor pariwisata. Tak hanya industri pariwisata,kota batu juga memiliki banyak sekali hotel yang dapat menopang perekonomian masyarakat kota batu karena dengan adanya hotel dan pariwisata juga menyumbangkan lapangan pekerjaan di daerah tersebut serta meningkatkan pendapat masyarakat setempat.

Bisa kita ambil contoh pariwisata berbasis alam dan perdesaan Coban Talun dahulu hanya dikenal akan air terjunya sekarang mulai terkenal dengan Apace camps,Pagupon camps, dan taman bunganya dimana semua itu dikelolah oleh masyarakat desa Tulungrejo melalui pemuda karang tarunan dan perhutani desa Tulungrejo.

Kota Batu tak hanya dikenal dengan pariwisatanya tapi juga dengan hasil pertanianya. Dengan semboyan pertanian “Go Organic” membuat pertanian kota batu melejit walaupun dalam perjalanannya program itu sering mengalami kegagalan karena dalam membudidayakan tanaman tidak menggunakan pestisida melainkan hanya menggunakan pupuk organik dan air.

Tak hanya itu pengelolaan yang rumit juga membuat hambatan dalam menjalankan program pertanian “Go Organic”. Program ini digagas oleh walikota batu bapak Edy Rumpoko, walaupun mengalami banyak hambatan tetapi program ini masih dijalankan seperti contoh budidaya Jambu air di Desa Bumiaji kecamatan bumiaji dan Sayur mayur organik di Desa Sumber Brantas kecamatan bumiaji.

Komunikasi Politik sebagai Jembatan antara Warga Negara dan Institusi

Kota batu sebagai kota pariwisata tak lupa juga mengembangkan usaha di sektor kerajinan tangannya tepatnya di Desa Junrejo, Kecamatan Junrejo di sana terdapat banyak sekali kerajinan tangan, buah tangan untuk oleh-oleh ketika berkunjung ke kota batu.

Hal ini dapat meningkatkan perekonomian daerah tersebut. Tak hanya itu dengan dibukanya pusat oleh-oleh membuat lapangan pekerjaan baru di daerah tersebut. Contohnya kita bisa melihat di sepanjang jalan menuju kota batu yang melalui Desa Pendem, Mojorejo, Junrejo, dan Beji.

Data Statistik Agraria untuk Pelaku Usaha Agrikultur di Era Modernisasi

Banyak sekali pusat oleh-oleh seperti harum manis,dua semut,dan pedagang kaki lima yang menjajahkan kerajinan tangan seperti cobek, lampion, tempat sampah, patung, keramik, pot bunga, dan lain sebagainya

Dengan adanya potensi di setiap desa maka pemerintah kota batu memanfaatkannya dengan membagi sepesialis kerja di tingkat kecamatan. Tiga kecamatan di Kota Batu mampu mengelolah potensi yang dimiliki untuk memenuhi kebutuhannya.

Laporan Keuangan OJK 2022 Raih Opini Wajar Tanpa Pengecualian dari BPK

Tak hanya pemanfaatan Sumber daya alam tetapi juga Sumber daya manusianya. Apabila dikaitkan dengan teori ekonomi,Menurut saya, Program ini sejalan dengan teori perekonomian dari Adam Smith tentang pembagian kerja atau sepesialisasi kerja.

Mengapa demikian? Karena tiga kecamatan di kota batu memiliki ciri khas tersendiri dalam mengembangkan perekonomianya. Bisa dilihat Kecamatan Bumiaji terkenal akan pertanianya mulai dari sayur mayur, seperti Brokoli, Bunga Kol, Bawang Merah, Wortel, Kentang dan lain sabagainya.

Sementara buah-buahan seperti Apel, Jeruk Keprok Punten,Strawberry, Pepino dan lain sebagainya. Tak hanya buah dan sayur Kecamatan Bumiaji juga memiliki wisata yang berbasis alam dan pedesaan yaitu Coban Talun, Pemandian Air panas Cangar, Petik Sayur di Desa Sumber Brantas, Petik Apel di wilayah Kecamatan Bumiaji, dan petik strawberry di desa Pandanrejo, petik bunga mawar di Desa Gunungsari.

Sedangkan kecamatan Batu sebagai Ibu Kota Kota Batu memiliki sepesialis kerja yaitu sebagai pusat pemerintahan kota yang diberinama “ Balai Kota Among Tani ” tepatnya di Desa Pesanggrahan Kecamatan Batu dan Industri Pariwisata mulai dari pariwisata Buatan Sampai Wisata Alam seperti Jawa Timur Prak 1 dan 2 yang terletak di Desa Sisir dan Oro-Oro Ombo.

Museum Angkut di Desa Pesanggrahan dan wisata alam seperti pendakian Gunung Panderman di Dusun Toyomerto Kecamatan Batu Kota Batu. Wisata paralayang yang terdapat di Desa Songgokerto tepatnya di Gunung Banyak dan Kampung Ekologi di Desa Temas Kecamatan Batu.

Tak hanya itu industri perhotelan juga tumbuh dengan pesat di daerah Kecamatan Batu seperti hotel Amarta Hils,Golden Tulip,Kartika Wijaya dan lain sebaginya.

Berbeda dengan Kecamatan Bumiaji dan Kecamatan Batu, Kecamatan Junrejo lebih mengedepankan UMKM dan industri kerajinan tangan.bisa kita lihat bawasahnya di desa mojorejo banyak sekali pembuat kerajianan tangan seperti cobek, keramik, lampion dan tembikar biasanya usaha ini dibina oleh PKK desa setempat sehingga sinergi antar pemerintah desa dan kota dapat terwujud demi meningkatkan perekonomian Kota Batu.

Tak dipungkurii letak Kecamatan Junrejo yang terletak di arah masuk dan keluar dari Kota Batu membuat daerah ini mendapatkan imbalan, yaitu pasar oleh-oleh apabila wisatawan beranjak dari Kota Batu maka akan mampir dan membeli hasil olahan dan shovenir untuk buah tangan sebelum meninggalkan Kota Batu.

Namun tak hanya kerajinan tangan tetapi juga UMKM seperti pembuatan Tempe di Desa Beji, Winko Apel di Desa Mojorejo,Cincau di desa Tlekung Kecamatan Junrejo, Jamu Tradisional di desa Beji dan masih banyak lagi hasil UMKM yang ada di Kota Batu.

Dari tiga pemaparan di atas maka dapat kita lihat bahwa setiap kecamatan di Kota Batu memiliki sepesialis dalam mengembangkan ekonomi masyarakat setempat melalui potensi desa yang dimiliki yaitu Kecamatan Bumiaji dengan indutri pertanian, Kecamatan Batu dangan pariwisatanya, dan Kecamatan Junrejo dengan UMKM dan usaha kerajinan tangannya berupa sovenir.

Maka dari itu perekonomian kota Batu mengalami peningkatan yang cukup baik dewasa ini sesuai dengan data dari BPS KOTA BATU tahun 2018 di bawah ini  pada tahun 2014 pendapatan regional bruto kota batu mencapai 10.259.709,13 sedangkan pada tahun 2015 mengalami kenaikan mencapai 11.510.377.15.

Pada tahun 2016 naik menjadi 12.901.976.73 sedangkan pada tahun 2017-2018 mengalami kenaikan yang sangat signifikan di angka 15.567.871,19                            

Dilihat dari bagan di atas maka pendapatan regional Kota Batu tiap tahunnya mengalami peningkatan dari tahun 2014-2017 menurut data BPS KOTA BATU. Dengan mengembangkan 3 sektor utama yaitu pariwisata, pertanian, dan kerajinan tangan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.