Mengatasi Stres Melalui Emosi

Mengatasi stres dengan mengondisikan emosi.
Sumber :
  • vstory

VIVA – Stres, pernah nggak sih kalian mengalami hal ini? Pastinya pernah dong! Hampir semua orang pasti tidak luput dari yang namanya stres, baik itu karena masalah besar atau bahkan masalah kecil sekali pun. Masalah kecil yang berlarut-larut dan tidak ada ujung penyelesaian akan menarik kita pada stres.

Bukan Cuma Biar Adem, Tidur Telanjang Ternyata Bermanfaat untuk Kesehatan

Stres sebenarnya adalah sesuatu yang wajar di kehidupan kita, stres adalah respon otak dan tubuh kita terhadap setiap perubahan.

Tubuh bereaksi terhadap perubahan ini dengan tanggapan emosional, fisik, dan mental. Keadaan stres ini tentunya sering kali kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari kita.

Amicus Curiae Cuma Terakhir untuk Bentuk Opini dan Pengaruhi Hakim MK, Menurut Pengamat

Tidak jarang pula kita menemukan orang-orang yang bahkan tidak bisa mengelola stres mereka, dimulai dari mereka yang tidak bisa mengatur waktu karena pekerjaan menumpuk, merasa tertekan karena ekspetasi orang-orang sekitar terhadapnya, bahkan akibat dari tuntutan hidup lainnya. Ini semua pada akhirnya bisa membuat emosi kita tidak stabil dan berakhir pada stres yang berkelanjutan.

Banyaknya kejadian dalam hidup yang membuat kita merasa cemas, sedih, hingga stres merupakan akibat dari terganggunya kesehatan emosi kita. Nantinya, ini akan dapat berdampak pula pada kesehatan fisik kita. Agar semua ini tidak terjadi, maka kita dapat melakukan upaya yang diarahkan pada pengendalian emosi (emotion focused coping).

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Emotion Focused Coping

Beberapa orang ada yang memilih berfokus langsung pada masalah dalam mengatasi stres ataupun rasa kecemasan mereka, namun tidak sedikit pula yang memilih berfokus pada emosi.

Menurut psikolog Amerika, Lazarus dan Folkman (McLeod, 2015) mengemukakan bahwa emotion focused coping adalah upaya untuk mengurangi berbagai reaksi emosional negatif terhadap stres.

Upaya ini tidak mengubah secara langsung kondisi yang menjadi sumber permasalahan. Contohnya, seperti mencari kenyamanan dari orang lain, mengalihkan perhatian dari masalah, atau melakukan relaksasi.

Dukungan Sosial

Ketika sedang dalam keadaan buruk, biasanya kita akan berbagi masalah pribadi kepada seorang teman ataupun orang terpercaya bagi kita. Walaupun hanya sebagai tempat mencurahkan keluh-kesah, tanpa mengharapkan mereka akan membantu ataupun tidak. Dukungan sosial ini dinilai sangat membantu dalam berbagai situasi (Kalat, 2017).

Menurut Sarafino dalam bukunya (Dianto., M.Pd., 2017), dukungan sosial merupakan suatu bentuk appreciation, kenyamanan, perhatian maupun bantuan dari orang lain atau kelompok kepada individu lainnya.

Dirinya menambahkan bahwa mereka yang menerima dukungan sosial cenderung akan merasa berharga, dicintai, dan nantinya dapat membantu orang lain juga. Adanya dukungan sosial untuk membantu individu mengatasi stres dan masalah kesehatan mental lainnya.

Dukungan sosial ini mungkin datang dalam berbagai bentuk (Sarafino, 2011), seperti; dukungan emosional, dukungan berwujud atau instrumental, dukungan informasional, dukungan persahabatan.

Mengalihkan Diri Sendiri

Strategi emotion focused yang lain adalah mengalihkan perhatian diri sendiri dari masalah. Beberapa orang yang merasa dirinya terbebani karena stres biasanya memilih untuk mengalihkan perhatian mereka sejenak dari masalah dengan melakukan beragam aktivitas, bisa seperti melihat pemandangan yang indah, mendengarkan musik, berolahraga, bermain video game, dan sebagainya.

Tentu saja keefektifan dari cara ini juga bergantung pada bagaimana penerapannya, dilakukan secara berlebihan atau tidak, secara positif atau negatif.

Menurut presiden Asosiasi Sekolah Tinggi Farmasi Amerika, Dr. Joseph T. DiPiro (Ariesadhar, 2011) mengungkapkan bahwa distraksi merupakan salah satu cara menghilangkan nyeri.

Definisi distraksi atau pengalihan di sini yakni menjauhi situasi yang tidak diinginkan guna mengalihkan perhatian dalam rangka mengurangi rasa tidak nyaman pada suatu objek, terutama pada seseorang yang merasa terganggu rasa nyamannya dan mengalami kecemasan.

Jadi, agar tidak merasa cemas, sedih, hingga stres akibat dari emosi yang tidak stabil, maka kita dapat melakukan upaya yang diarahkan pada pengendalian emosi (emotion focused coping).

Emotion focused coping merupakan cara seseorang dalam mengatasi stres dengan berfokus pada kondisi emosional.

Dukungan sosial juga diperlukan dalam membantu menangani situasi yang membuat kita stres, tentunya dengan mencoba berbagi masalah kepada kerabat atau kenalan kita apabila diri kita sudah merasa tidak bisa menanggungnya sendiri.

Pengalihan perhatian sejenak dari masalah juga biasanya dilakukan oleh sejumlah orang guna mengatasi stres mereka melalui beragam aktivitas dan tentunya dengan tetap memperhatikan kesesuaian agar tidak menjadi pengalihan diri yang negatif.

Oleh karena itu, sangat penting menjaga dan memperhatikan emosi kita, hal ini guna membantu mengatasi stres yang dialami dengan baik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.