Kemajuan Ekonomi Indonesia Kurang, Ternyata Bukan Ini Penyebabnya

Ilustrasi KPK Umumkan 2 Tersangka Korupsi Pengadaan Citra Satelit
Sumber :
  • VIVA/ Edwin Firdaus

VIVA - Masyarakat Indonesia banyak berpendapat bahwa kemajuan ekonomi negara Indonesia kurang karena:

Amicus Curiae Cuma Terakhir untuk Bentuk Opini dan Pengaruhi Hakim MK, Menurut Pengamat

1. Korupsi
2. Radikalisme agama
3. Sifat egois mengejar jabatan
4. Gerakan anti atau phobia Islam
5. Kurangnya demokrasi

Semua alasan tersebut di atas tidak tepat.

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Kemajuan ekonomi negara Indonesia kurang karena secara sistem negara-negara maju tidak ingin Indonesia mengembangkan manufacturing.

Secara fundamental negara-negara maju memberi pandangan bahwa Indonesia kaya sumber daya alam (SDA). Namun SDA tersebut dijual sangat murah.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Eksportir batubara Indonesia itu sangat besar kuantitasnya namun penghasilan negara Indonesia tetap miskin.

Sekarang setelah 75 tahun kita merdeka baru disadari permasalahan dan diputuskan melarang eksportir bahan tambang, namun harus dibuat manufacturing.

Inilah akar kemiskinan Indonesia

Pada saat kita tidak memiliki cukup kuasa, kita cenderung percaya kepada stigma.

Seolah-olah koruptor tidak bisa diberantas.

Kenyataannya
Lee Kwan Yew bisa memberantas koruptor
Taiwan bisa
Jepang bisa
Dubai bisa
Banyak negara-negara maju bisa memberantasnya.

Oleh karena itu, lebih baik kita berpikir problem yang bisa merubah pikiran dan kondisi kita lebih menguntungkan.

Emil Salim mengatakan pada saat kita terperosok, jangan mencari kesalahan orang. Namun pikirkan secara ilmu pengetahuan tentang proses yang lebih baik.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.