Anies Baswedan, di Antara Banjir Jakarta, Gubernur dan Presiden

Anies Baswedan (Ist/Nur Terbit)
Sumber :
  • vstory

VIVA - Cebong dan Kampretor ternyata belum juga berdamai. Aksi saling ngebully pun masih saja terus berlangsung. Padahal, kedua "junjungan" mereka sendiri, sudah lama bergandengan tangan. 

Anies Baswedan Direstui Maju Pilkada Jakarta, Cak Imin: PKB Belum Membahas

"Tidak ada lagi Cebong dan Kampret," kata Joko Widodo (Jokowi), dalam satu kesempatan, setelah mantan Walikota Solo dan mantan Gubernur DKI Jakarta ini, resmi duduk sebagai Presiden RI.

Rupanya, pernyataan Jokowi ini pun belum cukup. Bullying, atau perudungan antara Cebongers dan Kampretors -- sebutan bagi kedua pendukung presiden dan calon presiden -- tetap terjadi.

Megawati Ajukan Diri Jadi Amicus Curiae, Anies Bilang "Situasinya Memang Amat Serius"

"Padahal apalagi sih yang mesti diributin lagi? Pak Prabowo sudah bergabung dengan Pak Jokowi, disusul Pak Sandiaga juga jadi menteri. Apa lagi?" kata tetangga saya.

Masih hangat dalam ingatan kita semua. Beberapa waktu lalu ramai dibicarakan di media sosial. Setiap kali bicara banjir, orang terutama netizen, selalu baperan. Mereka mengaitkan dengan Anies Baswedan

PKS Tak Jagokan Anies Baswedan Maju Pilkada DKI tapi Tiga Sosok Ini

Padahal peristiwa banjirnya sendiri, terkadang terjadi di luar Jakarta. Artinya, itu sudah di luar kewenangan Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI Jakarta hehe...

"Saya lebih baik di-bully tapi Jakarta aman," kata Anies Baswedan dalam satu wawancara dengan media.

Gubernur Rasa Presiden?

Dalam satu diskusi ormas pemuda yang saya ikuti di kawasan Matraman, Jakarta Timur beberapa waktu lalu, peserta diskusi menginginkan Anies Rasyid Baswedan, lebih dari sekadar Gubernur DKI Jakarta. 

Mereka menginginkan mantan rektor Universitas Paramadina dan mantan Menteri Pendidikan Nasional ini jadi Presiden 2024. Gubernur rasa Presiden.

Namun demikian, ada juga pihak yang menginginkan Anies berhenti sama sekali. Tidak keduanya, tidak gubernur, tidak juga presiden. Lalu jadi apa?

Ke depan nanti setelah mengakhiri masa jabatannya sebagai Gubernur DKI Jakarta 2023, Anies yang sudah menjabat 3 tahun jelang 4 tahun ini, dikhawatirkan tidak bakal punya "perahu" sebagai tumpangan politik menuju 2024. Kenapa?

Ya, karena mau merapat ke partai lain misalnya, masing-masing sudah punya calon. Di Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah ada Muhaimin Iskandar.

Demikian pula Partai Demokrat sudah ada Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), konon juga sudah punya calon sendiri. 

Bisa-bisa nasibnya Anies, akan sama seperti Jenderal Gatot Nurmantyo, yang "kandas" jadi kandidat Presiden karena tidak punya partai. Kecuali, kalau Anies mau maju sebagai calon non partai. 

Nah, bagaimana pandangan serta pendapat masyarakat dan pengamat politik soal Anies? 

Saya pernah membuat konten video hasil liputan diskusi tentang Anies, ternyata cukup banyak komentar yang pro-kontra di channel YouTube saya : youtube.com/nurterbit.

Mungkin karena judulnya cukup seksi: "Anies Rasyid Baswedan, Gubernur Rasa Presiden" hehehe... Terima kasih. Salam (Nur Terbit).

Wakil Ketua TKN Prabowo-Gibran, Ahmad Muzani di Media Center TKN Prabowo-Gibran, Jakarta Selatan, Kamis, 25 Januari 2024

Ogah Usung Anies di Pilgub Jakarta, Gerindra: Kita Punya Jagoan Lebih Muda dan Fresh

Sekretaris Jenderal DPP Partai Gerindra Ahmad Muzani menegaskan partainya tidak mengusung Anies Baswedan sebagai bakal calon Gubernur di Pilkada DKI Jakarta 2024. Partai

img_title
VIVA.co.id
18 April 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.