Lunturnya Budaya Indonesia

Ilustrasi budaya bersalaman (pixabay.com/geralt)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Kalau berbicara budaya, Indonesia memiliki macam ras, suku, bahasa, adat, serta alam yang melimpah. Keragaman budaya ini karena Indonesia terdiri ratusan ribu pulau tersebar di mana masing-masing pulau memiliki budaya tersendiri.  Tetapi seiring perkembangan zaman, budaya Indonesia mulai menghilang.

Khazanah: Jejak Langkah Ibnu Batutah, Penjelajah Abad Pertengahan yang Mengukir Sejarah

Padahal Indonesia terkenal dengan budaya sopan santun dan ramah, entah terhadap warga lokal atau warga negara asing. Bisa dibilang, Indonesia dijadikan destinasi mancanegara oleh negara orang lain. Boleh saja kita meniru budaya luar tetapi yang positifnya saja, sedangkan untuk yang negatif cukup dijadikan pengetahuan saja.

Pengaruh globalisasi yang sangat mudah menyebar dari berbagai media informasi tanpa difilter baik atau buruk yang disampaikan media tersebut. Kita tidak bisa membendung budaya bangsa, sehingga mengakibatkan budaya Indonesia mulai menghilang. 

Berbaur dengan Warga Lokal, Turis India Rayakan Holi Colour Festival di Bali

Contohnya seperti berterimakasih kepada pelayan atau kasir supermarket. Dengan mengucapkan hal kecil tersebut membuat ia merasa senang dan dihargai. Mengingat dia melayani berbagai sifat konsumen tersebut.

Fenomena pacaran zaman sekarang

Mau Rasakan Hidup di Desa Menggembala Kambing Hingga Ambil Air Nira? Di Sini Tempatnya

Masalah sosial budaya luar ini sering ditiru terutama untuk generasi zaman sekarang. Bagi orang luar pacaran di ruang publik merupakan hal normal dan lazim dilakukan. Sedangkan untuk Indonesia dahulu untuk melakukan pacaran dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

Tetapi sekarang dilakukan secara terang-terangan bahkan ada yang sampai melakukan hubungan intim. Tetapi mereka seakan bangga dan hal lumrah melakukan hal tersebut hingga ia menceritakan kepada teman-teman kelompoknya. Mirisnya bahkan sampai ada yang mengandung bahkan ia membunuh bayi tersebut atau memilih di aborsi.

Posting foto sebelum makan

Berdoa sebelum makan sulit dilakukan untuk zaman sekarang. Budaya foto sebelum makan ialah memfoto makanan yang akan kita makan atau sudah disajikan dan meng-upload-nya atau menggunggahnya ke media sosial.

Budaya ini dibawa oleh seorang vlogger yang berisi rekomendasi tempat makan  yang tujuannya untuk berbagi informasi harga, menu blog dan foto makanannya.  Seharusnya mereka berdoa sebelum makan , tetapi ini fokus untuk memfoto makanan demi hasil foto makanan yang bagus.

Menghormati yang lebih Tua

Tidak banyak dipungkiri seiring perkembangan waktu, tingkah laku generasi sekarang  kian berubah dari waktu ke waktu.  Rasa hormat kepada orang yang lebih tua  secara terang-terang sering kali terjadi.  Datangnya budaya luar membuat kebudayaan tradisional Indonesia  semakin hilang. Terutama remaja zaman sekarang  cenderung mengikuti  dan meniru kebudayaan luar negeri  dan melupakan nilai kebudayaan Indonesia.

Contohnya  di lingkungan sekitar saya, sebagian anak kecil sudah memakai kata kasar kepada teman seumuranya, atau ke orang yang lebih tua. Bahkan kebanyakan dari mereka bangga melakukan hal tersebut, seharusnya anak kecil dibimbing secara halus agar tidak terjerumus ke hal yang buruk.

Tidak semua disamaratakan orang melakukan hal tersebut. Tetapi masih ada orang yang memegang nilai kebudayaan Indonesia. Kita sebagai generasi muda seharusnya melestarikan kebudayaan Indonesia agar tidak punah. Sehingga di masa depan anak cucu kita bisa melihat bahwa walau berada di zaman serba canggih kebudayaan Indonesia tetap bertahan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.