Misi Dagang, Strategi Pemulihan Ekonomi Jatim

Misi Dagang Jatim-Kepri di Batam (Foto : Humas Jatim)
Sumber :
  • vstory

VIVA – Penyebaran Virus COVID-19 tak hanya berdampak bagi kesehatan masyarakat, tetapi juga berbagai lini mengalami dampaknya. Termasuk perekonomian di dalamnya.

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

Berbagai strategi memulihkan kembali perekonomian terus dilakukan. Termasuk bagi Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Namun strategi pemulihan ekonomi ini harus tetap beriringan dengan pengendalian penanganan COVID-19 di daerah masing-masing.

Pada situasi pandemi seperti ini harus bisa gas dan rem harus benar-benar diatur agar penanganan COVID-19 dan perekonomian ini bisa berjalan saling beriringan.

Pembelajaran Berdiferensiasi dan Upaya Menumbuhkan Potensi Peserta Didik

Seperti yang disampaikan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi), strategi rem dan gas diterapkan untuk menjaga kondisi kesehatan masyarakat sekaligus ekonomi di tengah pandemi COVID-19. Jokowi mengingatkan agar kedua hal ini bisa terus dijaga oleh Satgas COVID-19 dan kepala daerah. (YouTube Sekretariat Presiden, Senin (23/11/2020)).

Salah satu strategi yang dilakukan untuk membangkitkan sekaligus memulihkan ekonomi yaitu Misi Dagang. Misi dagang menjadi media yang efektif untuk meningkatkan hubungan dagang antarprovinsi dan antarwilayah.

Pameran Dagang Berskala Internasional Digelar Hari Ini, Hadirkan Sektor Keperluan Rumah Tangga

Seluruh rangkaian misi dagang Jatim terhitung sudah dilaksanakan sebanyak 40 kali mulai tahun 2016 hingga 2020 dan menghasilkan transaksi sebesar Rp14,6 Triliun.

Perdagangan antarpulau yang diperkuat dengan misi dagang ini memang sangat potensial, di tahun 2020 perdagangan sektor antarpulau di Jatim yang terbangun surplus Rp 91 triliun. Sedangkan untuk ekspor terkontraksi  Rp8,1 triliun.

Karenanya, misi dagang ini diharapkan menjadi ajang menemukan dan mengenalkan potensi provinsi sekaligus memulihkan ekonomi di masa pandemi COVID-19.

Proses menemu kenali potensi antar provinsi ini menjadi hal yang penting. Sehingga bisa menjadi pemantik bagi keberlanjutan kerja sama dagang antara penjual dan pembeli antara provinsi Jatim dengan provinsi lainnya.

Pada 24 September 2020, Pemprov Jatim menggelar misi dagang secara hybrid (offline dan online) 2020 di Dyandra Convention Center Surabaya. Terdapat empat provinsi yang mengikuti misi dagang hybrid tersebut antara lain Jatim, Kalimantan Timur, Maluku, dan Sulawesi Utara.

Jatim diwakili 72 pelaku usaha sebagai peserta, Kaltim diwakili 19 peserta, Maluku 18 peserta dan Sulawesi Utara dengan delapan peserta.

Contoh proses menemu kenali pada misi dagang itu, berlimpahnya dolomit yang menjadi bahan campuran pupuk sangat dibutuhkan di perkebunan khususnya kebun sawit, yakni di Jatim deposit dolomit cukup besar, sementara di tiga provinsi mitra cukup banyak area kebun sawitnya, dan sebaliknya tiga provinsi mitra adalah penyuplai CPO yang diolah di Jatim.

Capaian misi dagang hybrid hingga pukul 15.30 WIB tercatat 44 transaksi dengan nilai Rp168.220.650.000.

Kemudian Pemprov Jatim kembali menyelenggarakan Misi Dagang dengan mempertemukan para pengusaha Jatim dengan pelaku usaha dan warga Jatim di Provinsi Sumatera Selatan.

Misi Dagang dan Investasi Akselerasi Perdagangan Jawa Timur dan Sumsel tersebut dipimpin langsung oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa  sedangkan tim Sumsel dipimpin langsung oleh Gubernur Sumsel Herman Deru. Kegiatan berlangsung di Hotel Wyndham OPI Palembang, Sumsel, tanggal 2 Desember 2020.

Dalam Misi Dagang tersebut, Gubernur Khofifah bersama Gubernur Sumsel Herman Deru menandatangani MoU Kerjasama Pembangunan Daerah Provinsi Jatim dengan Sumsel.

Transaksi misi dagang Jatim di Sumsel telah mencapai transaksi Rp. 306.548.050.000 per jam 18.47 WIB.

Untuk tahun 2021 ini, misi dagang Jatim telah dilakukan pada dua provinsi yaitu Maluku Utara dan Kepulauan Riau. Pada 8 April 2021, misi dagang ditempatkan di Ternate, Maluku Utara. Diikuti sebanyak oleh 150 pelaku usaha, terdiri dari 50 orang pelaku usaha dari Jatim dan 100 orang dari Malut. 

Para pelaku usaha dari Jatim ini membawa berbagai macam komoditas perdagangan mulai antara lain ayam beku, beras, bibit tanaman, jagung, pipa besi, serta bahan pangan.

Sementara, para pelaku usaha dari Malut membawa berbagai produk rempah-rempah, minyak kayu putih, hasil laut dan perikanan, serta nikel dan biji besi.

Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim sampai pukul 16.00 WIT, transaksi yang sudah tercatat mencapai Rp500.212.860.000.

Pada 30 April 2021, misi dagang Jatim digelar di Batam, Kepulauan Riau. Diselenggarakan di Nagoya Hills Hotel Kota Batam, Misi Dagang dan Investasi ini mempertemukan 142 pelaku usaha. Dengan rincian 42 pelaku usaha dari Jawa Timur dan 100 pelaku usaha asal Kepulauan Riau.
 
Misi Dagang di  Kepulauan Riau hari ini menunjukkan transaksi yang positif. Pasalnya di awal pembukaan Misi Dagang, transaksi yang dihasilkan mencapai Rp201  miliar. Dan saat penutupan Masa Dagang sore harinya, transaksi yang dihasilkan mencapai  Rp306.528.500.000.

Komoditas perdagangan dari Jatim yang banyak dipasarkan ke Kepri adalah beras, jagung, kopi, cengkeh, bawang merah, jahe gajah, dan juga sejumlah barang-barang mesin proyek. Sedangkan komoditas perdagangan dari Kepri yang dipasarkan ke Jatim diantaranya adalah konveksi, crude palm oil, dan barang-barang elektronik.

Tak hanya misi dagang, setiap kunjungan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga melakukan sharing informasi terkait pelaksanaan misi dagang melalui radio lokal setempat, serta bersilaturahmi dengan masyarakat Jatim di provinsi tersebut. Semua pelaksanannya dilakukan dengan protokol kesehatan yang kuat.

Sekali dayung, dua tiga pulau terseberangi. Seperti itu pemulihan ekonomi yang diharapkan akan muncul dari pelaksanaan misi dagang. Ekonomi pulih, masyarakat dari Jatim juga tersapa dengan baik meskipun berada di luar provinsi lain, sekaligus ada harapan masyarakat untuk menggerakkan kembali ekonomi.

Terus Temu-Kenali Andalan dan Kebutuhan Antar Daerah dan Potensi Suplai dari Jatim melalui misi dagang untuk Perkuat Perdagangan Antar Daerah. (Penulis: I Gede Alfian Septamiarsa, S.Sos, M.I.Kom,  Pranata Humas Ahli Pertama Biro Administrasi Pimpinan Sekretariat Daerah Provinsi Jawa Timur)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.