Optimalkan Komunikasi Pemerintah di Masa Pandemi

- vstory
VIVA – Berdasarkan data Kementrian komunikasi dan informatika (Kemkominfo) mencatat ada 1670 hoax terkait Covid-19 selama periode 23 januari 2020 sampai 25 juni 2021. Dengan begitu banyaknya kasus hoax tersebut membuat spekulasi bahwa pemerintah dan masyarakat belum memilki kesamaan persepsi dalam menghadapi masa pandemi.
Komunikasi yang dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat haruslah dinamis. Apalagi di masa pandemi Covid-19 yang menjadi masalah kesehatan kita bersama.Menurut (Yulianti & Mohedei,2015) menjelaskan “Pada kondisi darurat bencana, komunikasi amat dibutuhkan sebagai fungsi manajemen dan koordinasi antara pemerintah,penyitas,masyarakat dan media massa”.
Melalui manajemen komunikasi yang baik akan membuat fungsi koordinasi dan pengambilan keputusan pemerintah berjalan stabil.Sehingga masyarakat penyitas dapat lebih cepat mendapatkan bantuan dan informasi yang jelas.
Tetapi bukan hal yang mudah untuk mengoptimalkan komunikasi antara pemerintah dan masyarakat. Maka perlu adanya model komunikasi yang tepat dan akurat dalam menyelesaikan sebuah masalah/bencana. Tardapat 4 model komunikasi bencana yang bisa digunakan dalam situasi pandemi Covid-19.
1. Informasi tepat dan akurat
Dalam meminimalisir resiko suatu bencana diperlukan informasi yang tepat dan akurat.Hal ini tentunya untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menanggulangi bencana khususnya bagi masyarakat yang hidupnya berisiko tinggi terhadap pontensi bencana.
Di kala kondisi saat ini penting bagi masyarakat untuk menjadi responsif dalam menerima beragam informasi.Ditambah banyak informasi yang beredar belum tentu bertanggung jawab dan memiliki sumber yang jelas.