Mengurangi Kemiskinan pada Sektor Pariwisata

- vstory
Kemiskinan terdiri dari beberapa aspek yaitu pendapatan yang rendah, tingkat kekayaan yang rendah, lingkungan yang buruk, sedikit atau tanpa Pendidikan, dan kerentanan. Persentase kemiskinan pada masa pandemi Covid-19 mengalami peningkatan, data Badan Pusat Statistik secara nasional menunjukan peningkatan sebanyak 9,78% periode September 2019-Maret 2020.
Salah satu faktor yang menjadi penyebab meningkatnya tingkat kemiskinan tersebut yaitu menurunnya tingkat kunjungan wisatawan mancanegara ke Indonesia yang mengakibatkan industri parawisata menjadi terganggu, sehingga berdampak pada pengurangan pendapatan masyarakat (Statistik, 2020).
Penurunan pengunjung wisman terjadi sebanyak 49,17% pada bulan januari 2020 dibandingkan dengan januari 2019, berkurangnya wisman membuat para pelaku usaha menutup usaha karena tidak ada pemasukan sehingga terpaksa memulangkan para pekerja kemudian terjadi peningkatan kemiskinan.
Berikut ini ada beberapa opsi kebijakan yang dapati digunakan untuk mengurangi kemiskinan di sektor parawisata pada masa pandemi Covid-19.
A. Penegakan Protokol Kesehatan
Menurut Dwner & kim (2003) kondisi pariwisata dipengaruhi oleh banyak faktor sehingga dapat mengalami perubahan yang tidak disengaja beberapa faktor tersebut yaitu kualitas sanitasi, wabah penyakit dan layanan medis yang tidak memadai.
Hal tersebut didukung oleh pendapat Cruz & Lopez (2016) keamanan adalah salah satu aspek terpenting dalam pengembangan pariwisata. Pendapat tersebut sangat relevan dengan kondisi saat ini karena tingkat penyebaran Covid-19 yang cepat membuat wisatawan takut untuk pergi ke destinasi wisata.