Menegangkan tapi Menyenangkan di Konferensi AWMUN 2021

Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa (18).
Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa (18).
Sumber :
  • vstory

Maharsyalfath, Siswa MAN 1 Jombang (Foto: kiri-atas, nomor 2), menghadiri Konferensi Internasional AWMUN, 27-29 Agustus 2021 (dok. pribadi)

Maharsyalfath, Siswa MAN 1 Jombang (Foto: kiri-atas, nomor 2), menghadiri Konferensi Internasional AWMUN, 27-29 Agustus 2021 (dok. pribadi)

Dalam forum dengar pendapat, saya diberi waktu untuk mengemukakan pendapat.

"Radikalisme terjadi karena beberapa faktor, dan bukanlah sebuah paham yang muncul begitu saja. Setidaknya ada lima faktor pendorong munculnya gerakan radikalisme, yaitu kapitalisme global dan problem kemiskinan, pemahaman agama, sosial politik, emosi keagamaan, dan faktor kultural".

Karena itu, menurut saya, masalah radikalisme ini menjadi suatu ancaman nyata bagi generasi muda di dunia. Wajar apabila negara-negara dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pihak-pihak terkait, kini lebih gencar mencegah radikalisme atau deradikalisasi. Khususnya di kalangan remaja atau pemuda.

Dalam forum AWMUN tersebut, saya juga mendorong adanya solusi global bagi kaum muda, yaitu global multi-cultural policy. Saya menyampaikan hal ini di depan forum karena menurut saya sangat urgent bagi negara-negara di dunia dalam upaya mereduksi permasalahan young generation untuk perdamaian dunia yang berkelanjutan untuk masa mendatang.

Letter of Acceptance (LOA), Asia World MUN Conference 27-29 Agustus 2021 untuk Maharsyalfath Izlubaid Qutub Maulasufa, Pelajar MAN 1 Jombang, Jawa Timur. (dok. pribadi).

Halaman Selanjutnya
img_title
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.