Pilpres 2024 Masih Terbuka Peluang Siapapun Kandidat Capresnya

Didik Rachbini (foto/Nur Terbit/Univ Paramadina)
Didik Rachbini (foto/Nur Terbit/Univ Paramadina)
Sumber :
  • vstory

Menurut Rektor Universitas Paramadina ini dari banyak lembaga survei beberapa saja yang kredibel dan sisanya melakukan akrobat. “Lembaga survei yang independen biasanya akan menghasilkan tradisi akademik yang baik. “

Ia juga menyatakan bahwa hasil survei harus memperhatikan waktu karena setelah 8 bulan hasil survei bisa dinyatakan tidak valid.

“Berbeda dengan dulu Jokowi dan Prabowo yang sejak awal di 2013 telah mempunyai tingkat popularitas yang konsisten tinggi, bahkan Prabowo sebelum Jokowi muncul punya popularitas yang sangat tinggi.”

Yang masih perlu diperhatikan dan diedukasi terhadap peta like and dislike figur politik hendaknya tidak seperti pilpres 2019 yang menjadikan masyarakat terbelah.

“Figur yang populer mendekati waktu pilpres sebenarnya akan terlihat sehingga yang tidak perlu ngotot untuk menang dan para pesaing tidak boleh melakukan kampanye negatif sehingga pilpres menjadi ajang permusuhan anak bangsa,” katanya.

Selain Prof Didik, tampil juga berbicara Djayadi Hanan Ph.D yang juga dosen senior Ilmu Politik di Universitas Paramadina, serta Direktur LP3ES, Fajar Nursahid dengan pendapatnya terkait Pilpres.

Menurut Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI), Djayadi Hanan Ph.D bahwa dalam dua setengah tahun menjelang 2024 ada 3 lapis pengelompokan para calon presiden mendatang dari berbagai survei.

Halaman Selanjutnya
img_title
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.