Sweetboostbar, Inovasi Mahasiswa UGM Pencegah Stunting

Produk Sweetboostbar
Sumber :
  • vstory

VIVASweetboostbar yakni produk olahan karya mahasiswa UGM berupa camilan praktis berbentuk bar siap makan yang berbahan baku daun katuk dan beras coklat. Daun katuk dipilih sebagai bahan baku karena mengandung polifenol dan steroid yang dapat merangsang alveoli untuk memproduksi ASI. Sedangkan beras coklat dipilih karena mengandung gizi non-pati dan senyawa fenol.

Polisi Periksa 21 Saksi Terkait Kasus TPPU yang Jerat Ahli Nuklir UGM

Stunting masih menjadi masalah gizi utama bagi bayi dan anak di bawah usia dua tahun di Indonesia. Cara untuk menurunkan risiko stunting salah satunya dapat dilakukan dengan pemenuhan gizi yang cukup, salah satunya adalah dengan kecukupan ASI eksklusif.

Hal tersebut telah disampaikan oleh UNICEF bahwa ASI merupakan sumber perlindungan dan gizi terbaik untuk anak karena didalamnya terdapat kandungan antibodi dan gizi yang membantu sistem daya tahan tubuh bayi melawan infeksi. Dengan demikian, pemberian ASI eksklusif akan mampu memenuhi kebutuhan gizi pada bayi dan anak di bawah usia dua tahun sehingga akan menurunkan risiko stunting.

Ahli Nuklir UGM Jadi DPO Kasus Penggelapan Rp 9,2 Miliar, Begini Kronologinya

Dari urgensi tersebut, Tim Program Kreativitas Mahasiswa-Kewirausahaan (PKM-K) Universitas Gadjah Mada menciptakan produk pangan fungsional berupa snack bar bernama “Sweetboostbar” sebagai camilan sehat yang berbahan dasar daun katuk dan beras coklat.

TIM PKM-K Sweetboostbar

Pimpinan Jemaah Aolia Ternyata Sempat Kuliah di Fakultas Kedokteran UGM

TIM PKM-K Sweetboostbar

Tim PKM Mahasiswa UGM tersebut yaitu Lubna Hananing Bakti Palupi (Teknologi Industri Pertanian 2019), Faricha Rizqi Amalia (Teknologi Industri Pertanian 2019), Rizky Ananda Putri (Teknologi Industri Pertanian 2019), Erika Dwiyana Fransiska (Ilmu Ekonomi 2018), dan Della Sagita Dewi (Gizi Kesehatan 2019) serta dosen pendamping Jumeri M. Wikarta, STP., M.Si, Ph.D.

Sweetboostbar telah mendapat respons pasar yang sangat positif setelah dikonsumsi oleh 10 ibu menyusui yang menunjukkan bahwa 7 dari 10 ibu menyusui mengalami peningkatan pada produksi ASI.

Hal tersebut sesuai dengan kandungan yang ada dalam sweetboostbar yaitu daun katuk yang dapat merangsang alveoli dalam merangsang produksi ASI menjadi lebih banyak.

Produk sweetboostbar ini juga dipasarkan dengan cara pemasaran digital yang sekarang menjadi trend, pemasaran dilakukan melalui Instagram, Tiktok, Twitter, Facebook, Email-blast, hingga E-commerce Shopee.

Pengenalan produk Sweetbostbar melalui media sosial dengan menekankan manfaat produk sebagai pangan fungsional dan melakukan pemasaran secara Business to Customer (B2C) yang kedepannya kami berencana untuk meningkatkannya menjadi Business to Business (B2B).

Tim PKM Sweetboostbar berharap ide produk ini nantinya dapat membawa dampak yang positif dan mampu memberikan kontribusi dalam upaya mengurangi stunting di Indonesia dan mampu menyediakan nutrisi tambahan bagi ibu hamil dan menyusui.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.