Pertanian Jadi Andalan Ekonomi Kabupaten Sambas pada Masa Pandemi

Sumber Gambar : Wallpaper Better
Sumber :
  • vstory

VIVA – Maju tidaknya perekonomian di suatu daerah ditentukan oleh seberapa besar kontribusi tiap sektor ekonomi untuk menghasilkan nilai tambah baik barang maupun jasa terhadap kegiatan ekonomi di suatu daerah.

Mantan Ajudan Ungkap Syahrul Yasin Limpo Panik saat Rumahnya Digeledah KPK

Salah satu indikator perekonomian yang sering digunakan untuk mengetahui kondisi ekonomi terkait besarnya nilai tambah barang dan jasa yang dihasilkan di suatu daerah/wilayah dalam periode tertentu adalah data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) baik atas dasar harga berlaku (ADHB), maupun atas dasar harga konstan (ADHK).

Menurut Badan Pusat Statistik, PDRB atas dasar harga berlaku (ADHB) menggambarkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun, sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (ADHK) menunjukkan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menggunakan harga yang berlaku pada satu tahun tertentu sebagai dasar.

Idrus Marham: Fakta atau Omon-Omon?

PDRB ADHB dapat digunakan untuk melihat pergeseran dan struktur ekonomi, sedangkan PDB ADHK digunakan untuk mengetahui pertumbuhan ekonomi dari waktu ke waktu.

Perlu diketahui bahwa nilai PDRB dibentuk dari akumulasi nilai tambah yang dihasilkan oleh tiap – tiap sektor ekonomi. Secara garis besar tiap – tiap sektor ekonomi dapat di klasifikasikan menjadi dua sektor besar yaitu, sektor produksi, dan sektor distribusi jasa.

Bea Cukai Purwokerto Dorong Pengembangan Industri Hasil Tembakau di Purbalingga

Sektor produksi yang terdiri dari sub-sektor Pertanian Kehutanan dan Perikanan, Pertambangan dan Penggalian, Industri Pengolahan, Pengadaan Listrik dan Gas, Pengadaan Air Pengelolaan Sampah Limbah dan Daur Ulang, serta Kontruksi pada tahun 2020 masih menjadi sektor yang paling diandalkan dalam menghasilkan nilai tambah terbesar di Kabupaten Sambas pada tahun 2020 atau selama pandemi berlangsung.

Tercatat menurut publikasi BPS Kabupaten Sambas Dalam Angka 2021, bahwa sektor produksi memberikan sekitar 54,67% distribusi persentase PDRB yang artinya lebih dari setengah nilai PDRB di Kabupaten Sambas berasal dari sektor produksi. Berdasarkan data tersebut, maka dapat dikatakan bahwa sektor produksi masih unggul dibandingkan sektor distribusi jasa yang ada di Kabupaten Sambas.

Kemudian, jika dibandingkan dengan tiap sub-sektor yang ada pada sektor produksi, maka sub-sektor pertanian masih menjadi sub-sektor yang memberikan nilai tambah terbesar dalam perekonomian di Kabupaten Sambas pada tahun 2020. Sub-sektor Pertanian Kehutanan dan Perikanan memberikan distribusi persentase paling besar terhadap nilai PDRB di Kabupaten Sambas pada tahun 2020 atau selama pandemi berlangsung, yaitu sebesar 33,62% .

Bahkan jika merujuk pada data BPS Kabupaten Sambas Dalam Angka 2021, baik di sektor produksi maupun sektor distribusi jasa, tidak ada satupun sub-sektor ekonomi yang memberikan distribusi persentase PDRB ADHB sebesar yang di berikan sub-sektor Pertanian Kehutanan dan Perikanan.

Dengan demikian berdasarkan data distribusi persentase PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) yang termuat di publikasi BPS Kabupaten Sambas Dalam Angka 2021, dapat dikatakan bahwa struktur ekonomi di Kabupaten Sambas pada tahun 2020 atau selama masa pandemi covid-19 berlangsung, didominasi oleh sub-sektor Pertanian Kehutanan dan Perikanan.

Mengingat kehutanan dan perikanan merupakan bagian dari pertanian, maka dapat dikatakan bahwa sub-sektor pertanian merupakan andalan dalam meningkatkan nilai perekonomian di Kabupaten Sambas pada tahun 2020 atau selama pandemi berlangsung. (Aldi Firmansyah, Mahasiswa Politeknik Statistika STIS asal Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.