Fraksi TNI Hijau Vs Merah Putih, Stigma yang Tak Perlu Terjadi
- vstory
VIVA - Panglima Komando Cadangan Strategis Angkatan Darat (Pangkostrad) Letjen Dudung Abdurachman menegaskan sejumlah barang milik mantan Presiden Soeharto terkait peristiwa G30S/PKI masih tersimpan di Museum Darma Bhakti Kostrad.
Dudung membantah pernyataan mantan Panglima TNI, Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo bahwa pihaknya melupakan sejarah dengan menghilangkan patung-patung tokoh nasional, termasuk Soeharto dari museum.
TNI Hijau vs Merah putih
Saat ini bersaing antara TNI Hijau vs Merah putih. Yang tergolong TNI hijau adalah bawaan dari SBY, seperti Gatot.
Kenapa mereka disebut hijau? Karena seperti SBY dekat dengan partai-partai Islam.
Lawannya adalah TNI Merah Putih yaitu pro Megawati. Seperti LBP, Wiranto, KSAD, Pangkostrad, dll mereka jelas pro nasionalisme. Spirit mereka NKRI harga mati.
Saat ini TNI Merah Putih lagi unjuk gigi, mereka secara fundamental menjelaskan bahwa semua agama baik di mata Tuhan.
Juga ada Brigjen di Manado mengomel gara-gara penyidik lawan Babinsa. Di lapangan mungkin mereka mengirim sinyal ingin menyerbu pos polres Manado.
Kelompok TNI Merah Putih tidak ragu-ragu mengirim sinyal. TNI hijau adalah mereka yang tidak ikut gerbong tegak lurus. Akhirnya banyak di antaranya Kolonel yang masuk non struktural. Mereka sangat kesal dengan pimpinan TNI sekarang.
Stigma
Semua tentang TNI Hijau vs Merah Putih hanyalah stigma tidak perlu. Standard perwira adalah kecakapan bila TNI ingin bikin Fraksi silahkan dibuat undang undang. (Ir. Goenardjoadi Goenawan, MM, Lulusan Universitas Indonesia)
