Hidroponik, Solusi Lahan Sempit di Perkotaan

Hidroponik, Solusi Lahan Sempit di Perkotaan
Sumber :
  • vstory

VIVA – Cara bercocok  tanam saat ini  sudah mengalami kemajuan dan banyak yang telah beralih dari sistem sederhana menjadi sistem yang lebih modern sehingga siapa saja dapat mengerjakannya dengan mudah. Ada banyak cara modern yang sudah digunakan dalam bercocok tanam di antaranya, hidroponik.

Lewat BRInita, Kampung Hijau Kemuning Tangerang Sulap Lahan Sempit Jadi Makin Produktif

Hidroponik berasal dari dua kata yaitu hydro dan phonos, hydro berarti air sedangkan phonos berarti bekerja, jika disatukan hydrophonos atau hydroponik (inggris) dapat di artikan air yang bekerja, dalam arti sesungguhnya hidroponik adalah cara budidaya dengan menggunakan air tanpa media tanah.

Metode hidroponik sendiri baru masuk ke Indonesia pada tahun 1980 ketika itu pertama kali diperkenalkan oleh Bob Sadino.

Budidaya Melon Hidroponik di Pekarangan Rumah, Untung Jutaan Rupiah

Dalam bercocok tanam hidroponik, peran tanah sebagai media tanam telah digantikan. Sehingga tempat bercocok tanam jauh lebih bersih,tetapi tanaman yang ditanam dengan sistem hidroponik tetap membutuhkan asupan unsur hara layaknya tanaman yang ditanam menggunakan media tanah.

Dalam melakukan budidaya hidroponik ada beberapa hal yang harus dipenuhi agar tanaman dapat berkembang dengan baik diantaranya yaitu :

PNM Ajak Nasabah Mekaar Studi Banding Budidaya Holtikultura
  • Cahaya Matahari

Dengan cara apapun tanaman dibudidayakan tetap saja membutuhkan cahaya matahari setiap harinya untuk proses fotosintetis, agar pertumbuhan tanaman optimal. Begitu juga dengan sistem hidroponik. 

Dalam sistem hidroponik apabila pencahayaan matahari kurang dapat diganti dengan menggunakan lampu LED bertekanan tinggi.

  • Oksigen


Tumbuhan membutuhkan oksigen untuk proses respirasi,  tanaman hidroponik membutuhkan oksigen terlarut pada kisaran 6 sampai 7 ppm.Untuk mendapatkan kondisi ini bisa memanfaatkan pompa akuarium dengan batu aerator  untuk membuat gelembung udara sehingga sirkulasi udara teratur dan lebih baik.

  • Air

Air berfungsi sebagai alat transportasi dalam tubuh tanaman untuk mengangkut unsur hara yang dibutuhkan tanaman, Hampir semua jenis air dapat dipakai dalam sistem tanam secara hidroponik termasuk  air tanah asalkan jernih. Namun air yang berkadar EC rendah adalah air yang sangat baik untuk melarutkan nutrisi untuk tanaman hidroponik.

  • PH


 PH Nutrisi yang dibutuhkan tanaman hidroponik  berbeda antar jenis satu dengan yang lainnya.  Tetapi pada umumnya pH yang sesuai antara 5,5-7.

  • Suhu

Setiap tanaman menghendaki suhu yang berbeda agar dapat tumbuh dan berkembang dengan baik, tanaman yang berasal dari dataran tinggi dapat tumbuh dengan baik pada kisaran suhu 14–26 derajat celcius. Untuk tanaman yang berasal dari dataran rendah dapat tumbuh dan berkembang dengan baik pada kisaran suhu  22–33 derajat celcius.

  • Nutrisi

Tanaman hidroponik membutuhkan nutrisi yang lengkap seperti tanaman yang ditanam menggunakan media tanah yaitu unsur nutrisi mikro dan unsur nutrisi makro. Agar mendapatkan hasil yang maksimal gunakanlah nutrisi yang berkualitas. Nutrisi harus diganti minimal dua minggu sekali.Sesuaikan nilai ppm nutrisi dengan kebutuhan tanaman.

Tingkat keberhasilan tanaman pada sistem hidroponik  lebih besar ketimbang sistem konvensional  perkembangan tanaman juga jauh lebih cepat  dari tanaman yang ditanam menggunakan media tanah meskipun tumbuh dengan kondisi yang sama.

Bercocok tanam dengan sistem hidroponik tidak bergantung pada  musim,luas lahan dan ketinggian tempat .Dengan sistem hidroponik tanaman tidak   mudah terserang gulma maupun hama dan penyakit, hasil panen sistem hidroponik lebih renyah dan bebas pestisida sehingga sangat baik untuk kesehatan.

Setelah  mengetahui manfaat dari sistem hidroponik,bagaimana apakah anda tertarik untuk mencobanya? Jika anda tertarik yang pertama harus anda ketahui adalah apa saja jenis tanaman yang dapat di tanam pada sistem hidroponik. (Astun Bungalim, SP, Penyuluh Pertanian)


 

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.