Perbandingan Bank Syariah Indonesia dan Malaysia

Bank Sayariah pertama Indonesia dan Malaysia
Sumber :
  • vstory

VIVA – Secara umum, bank syariah adalah bank yang beroperasi menurut syariah Islam. Bank syariah juga dikenal sebagai Bank Bebas Bunga, Bank Tanpa Riba. Bank syariah sebanding dengan bank tradisional di bahwa mereka berfungsi sebagai lembaga perantara yang menerima dana publik.

Tersangka Penembakan di Bandara Kuala Lumpur Coba Kabur dari Malaysia dengan Identitas Palsu

Perbedaannya antara keduanya adalah bahwa bank konvensional memperoleh keuntungan berdasarkan pendapatan bunga, sedangkan bank syariah memperoleh pendapatan dari fee based income, markup, dan bagi hasil.

Bank Syariah di Indonesia dan Malaysia

Raja Malaysia Jadi Pemilik Pertama Mobil Andalan Xi Jinping

Malaysia mulai mengembangkan bank syariahnya pada tahun 1983 dengan salah satu lembaga perbankan, yaitu Bank Islam Malaysia Berhad.

Setelah berdirinya Bank Islam Malaysia Berhad, sistem perbankan syariah di Malaysia telah berkembang sangat dengan baik. Alasan mengapa Malaysia menjadi pro player atau pemain terpercaya dalam Islam Perbankan terjadi karena pesatnya pertumbuhan jumlah bank, produk, dan permodalannya. Bank syariah Malaysia pada tahun 2020  dalam tahap penguatan aset sebesar 40% .

Anwar Ibrahim: Semua Harus Berperan Cari Solusi Konflik di Timur Tengah

Saat ini Indonesia bisa dikatakan bisa bersaing dengan Malaysia dalam merebutkan posisi pertama  pasar perbankan syariah di Asia Tenggara yang sebelumnya selalu di tangan Malaysia.

Setelah hampir satu dekade setelah bank Islam Malaysia berdiri, Indonesia juga memulai industri perbankan syariah pada tahun 1992 dengan mendirikan bank muamalat Indonesia (BMI).

Saat ini, lembaga perbankan syariah Indonesia terdiri dari banyak bank umum syariah dengan unit usaha syariah dan syariah BPR.

Namun, produk dan pertumbuhan modal Indonesia agak lambat jika dibandingkan untuk industri perbankan Islam Malaysia. Ini kontras dengan fakta bahwa perbandingan Indonesia sebagai negara raksasa dengan lebih dari 270 juta penduduk dan lebih dari 90% mereka adalah Muslim sementara Malaysia memiliki populasi sekitar 30 juta orang dan hanya 60?ri mereka adalah Muslim.

Bank Syariah di Indonesia biasanya menggunakan Murabahah sebagai konsep utama akad. Murabahah akad membolehkan adanya dhomman (jaminan) karena sifat murabahah adalah jual beli yang pembayarannya tidak dilakukan secara tunai, maka kewajiban pembayarannya adalah utang yang harus dibayar oleh musytari. Berbeda dengan bank syariah di Indonesia yang menggunakan akad murabahah dalam bertransaksi, di Malaysia kebanyakan menerapkan Bai al-Inah kontrak.

Bai al-Inah, secara umum dapat digambarkan sebagai berikut, salah satu bank syariah di Malaysia menjual barang dagangannya kepada pelanggan dengan harga yang disepakati dan cicilan sampai batas waktu tertentu, kemudian bank membelinya kembali dari nasabah dengan harga harga lebih tinggi.

Meskipun memiliki latar belakang negara yang hampir sama, ada beberapa persamaan dan perbedaan sistem perbankan syariah dalam hukum Indonesia dan hukum Malaysia.

Perbedaan signifikan dapat kita lihat dari penggunaan kontrak konsep di kedua negara. Namun demikian, tampak bahwa perkembangan Islam bank di kedua negara telah meningkat pesat dan menunjukkan menjanjikan perkembangan di masa depan. (Muhamad Ilkham Muadi, Mahasiswa FEB, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.