Pemulihan UMKM Menuju Sistem DIgitalisasi

Ilustrasi UMKM (Foto/Topbrand-award.com)
Sumber :
  • vstory

VIVA –  Pandemi Covid-19 membawa berbagai dampak pada beberapa sektor di Indonesia. Salah satu sektor yang terkena dampaknya, yaitu sektor perekonomian, banyaknya masyarakat yang harus rela mengalami penurunan omset pada penjualan mereka bahkan banyak dari mereka yang harus kehilangan pekerjaannya karena mengalami kebangkrutan.

Pelaku usaha tersebut kita kenal dengan sebutan UMKM atau Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Nah, Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ini harus melakukan sebuah inovasi baru di setiap harinya untuk menarik banyak pelanggan.

Namun menarik banyak pelanggan untuk berdatangan membeli produk mereka secara offline pun dirasa bukan solusi yang baik yang dilakukan pada saat pandemi seperti ini.

Kondisi pandemi yang sudah berlangsung setahun lebih di Indonesia pada akhirnya harus disikapi dengan sejumlah adaptasi demi bertahan menghadapi ujiannya, termasuk adaptasi yang harus dilakukan oleh para pelaku UMKM.

Nah, pelaku UMKM ini mau tidak mau harus menghadapi perubahan yang dirasa cukup drastis bagi mereka yang di mana hal ini terjadi karena adanya pembatasan saat pandemi Covid-19. Pembatasan aktivitas hingga perubahan prioritas kebutuhan masyarakat saat pandemi ternyata menghantam UMKM, bahkan bisnis kuliner sekalipun.

"Sebanyak 87,5 persen UMKM di Indonesia terdampak akibat pandemi Covid-19. Kemudian hanya 12,5 persennya saja UMKM yang bisa merasakan dampak yang cukup kecil," ujar menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir pada suatu kesempatan.

Pada kasus sebelumnya 50?ri 30 juta UMKM terancam gulung tikar atau bangkrut. Para pelaku UMKM ini harus merasakan beberapa tahapan untuk menghadapi pandemi inin. Yang pertama ada beberapa pelaku UMKM yang masih dalam periode bertahan dan bisa menghadapi situasi pandemi.

Lalu tahapan kedua, para pelaku UMKM mulai memasuki masa recovery yang dimana 50% masih berada di tahapan survive. Dan tahapan yang terakhir ketika pada pelaku UMKM tidak bisa beradaptasi dengan kondisi pandemi ini. Mereka akan mencari cara untuk meminjam dana ke peminjaman peminjaman jenis apapun untuk menambah modal usaha mereka dan tidak banyak dari mereka yang mendapatkan dan balik modal untuk membayar utang akibatnya banyak para pelaku UMKM yang terlilit hutang dan mengalami kebangkrutan.

Dapat kita lihat bahwa memang benar pandemi Covid-19 ini malah merugikan beberapa pelaku UMKM yang seharusnya mungkin bisa menguatkan UMKM untuk bangkit dan kembali menuai keuntungan.

Namun setiap permasalahan pasti memiliki beberapa solusi untuk mengatasinya, dalam kasus ini solusi yang tepat yang dilakukan oleh UMKM yaitu UMKM harus mengubah teknik marketing hingga penjualan mereka berbagis online atau memanfaatkan sistem digitalisasi.

Digitalisasi merupakan salah satu solusi untuk para sektor terutama pada sektor kuliner ataupun UMKM untuk bertahan dari berbagai perubahan dan kenormalan baru yang dialami pada saat pandemi seperti ini.

Erick pun menuturkan, sebagian UMKM yang mampu bertahan karena sudah berhasil memanfaatkan digitalisasi. "Mereka yang bertahan dari pandemi Covid-19 adalah UMKM yang didukung oleh transformasi digital," kata Erick Thohir dalam Talkshow Bangkit Bareng.


GOJEK
Gojek merupakan salah satu aplikasi yang dirasa dapat membantu bangkitnya para pelaku UMKM terutama UMKM pada sektor kuliner. Di tengah keterbatasan yang ada, ekosistem Gojek mampu memperluas daya jangkau para pelaku bisnis UMKM kuliner sehingga memperluas pelanggan yang ingin membeli produk mereka. Fitur layanan Gojek seperti GoFood dan GoSend menjadi salah satu andalan demi mendongkrak bisnis UMKM pada masa pandemi ini yang dimana sesuai dengan peraturan yang diterapkan oleh pemerintah yaitu adanya pembatasan fisik antara pembeli dan penjual.
Nah, dalam aplikasi Gojek ini juga berbagai fitur layanan yang telah disediakan diantar oleh driver Gojek yang sudah di vaksinasi, jadi masyarakat yang memiliki kekhawatiran akan keamanan produk hingga kesehatan driver Gojek tidak perlu diragukan lagi.


Digitalisasi GOJEK yang Membantu UMKM
Rita Siti Nurzannah menjadi salah satu dari pelaku UMKM dibidang kuliner yang memilih untuk bangkit dari keterpurukan pandemi yang membuat usahanya hampir gulung tikar. Dengan pengalamannya tersebut akhirnya Rita bergabung dengan para pelaku UMKM yang sebelumnya sudah tergabung di dalam aplikasi Gojek. Rita memanfaatkan sistem digitalisasi untuk membantu usaha nya pulih kembali.
Bisnis UMKM kuliner yang dijalani olehnya yaitu Pizza Veteran yang berada di kawasan Depok. Rita mengatakan pada saat awal pandemi berlangsung usaha penjualannya tergerus hingga 50%. Hal ini yang membuat Rita menilai bahwa penurunan penjualan dikarenakan adanya pembatasan aktivitas di luar rumah dan kecenderungan masyarakat untuk mengkonsumsi makanan siap saji lebih berkurang dibanding sebelum pandemi. Mengapa demikian? Hal ini dikarenakan kecenderungan masyarakat yang memilih untuk membeli stok makanan untuk persiapan kenaikan harga bahan bahan makanan yang akan berlangsung nanti selama pandemi.
Nah, oleh karena itu Rita akhirnya memilih untuk memaksimalkan penjualan melalui digitalisasi, salah satunya melalui aplikasi Gojek dengan fitur GoFood. Dengan ketekunan Rita menjalani bisnisnya yang menggunakan teknik marketing hingga penjualan yang baru akhirnya hal tersebut berbuah manis bagi usaha yang dijalani oleh Rita. Penjualan Rita meningkat sekitar 80?ri penjualan sebelumnya.
"Setelah Hari Raya Idul Fitri 2021, penjualan online kami meningkat kurang lebih sampai 80 persen melalui GoFood," kata Rita
Dengan pendapatan yang meningkat tersebut membuat Rita semakin ingin memaksimalkan penjualannya, seperti melakukan berbagai promo promo spesial yang di hadirkan khusus di fitur GoFood. Dengan cara itu yang membuat Rita mendapatkan sebuah apresiasi dari pihak Gojek.
"Kami mendapatkan penghargaan dari GoFood saat pandemi tahun pertama. Kami lakukan ini dengan cara mengadakan promo diskon ternyata menjadi daya tarik customer untuk membeli produk kami," ungkap Rita.
Selain menyajikan promo promo spesial pada produk nya Rita juga menciptakan berbagai inovasi baru pada produknya salah satunya Rita tidak hanya menyediakan produk untuk siap makan saja melainkan Rita mulai mencoba untuk menyediakan produknya dalam bentuk Frozen Food. Semua ini di lakukan Rita untuk memenuhi kebutuhan sehari hari dirinya beserta keluarganya. Nah, karena dirasa banyak dampak positif yang dialami oleh Rita oleh karena itu Rita mengharapkan hal serupa dapat terjadi pada UMKM lainnya yang dimana dilakukannya pendampingan hingga pelatihan agar melek teknologi semakin maksimal seperti pelatihan yang dapat menunjang peningkatan penjualan, memikat reseller, packaging agar menarik, pengiklanan, dan lainnya.


Mitra Usaha Gojek Mengalami Pertumbuhan
VP Corporate Affairs Food and Groceries Gojek Rosel Lavina mengatakan bahwa kondisi pandemi Covid-19 terus memperkuat konsistensi Gojek untuk mengajak para UMKM kuliner go digital. Dengan memanfaatkan digitalisasi yang dimana hal ini di yakin UMKM dapat lebih banyak merambah konsumen lebih luas lagi khususnya saat masa pandemi.
"Sekarang mitra usaha kami di bidang usaha kuliner sudah tumbuh sekitar satu juta mitra usaha. Pada 2020, ada 750 mitra usaha GoFood. Jadi kalau dalam persentase sekitar 33 persen dari tahun lalu," kata Rosel dalam webinar Gojek dan AMSI bertajuk Layanan Platform Digital Andalan untuk Bangkit Bersama Hadapi Pandemi.
Nah selama pandemi berlangsung ini seperti yang dipaparkan pada tulisan tulisan di atas kita mengetahui bahwa banyaknya UMKM mengalami gulung tikar yaitu sekitar 1.300 toko mengalami hal tersebut. Rosel memastikan, Gojek ingin mencari cara untuk terus melayani masyarakat dan membantu UMKM untuk kembali bangkit. Dengan pertumbuhan yang dicapai GoFood, Rosel mengatakan Gojek juga ingin memastikan pengalaman kuliner terbaik dapat dirasakan para pelanggan.
"Kemampuan ekosistem Gojek membantu mitra-mitranya tetap tumbuh sehingga mereka optimis terhadap pemanfaatan platform online sebagai tempat mencari nafkah," ungkap Alfindra.
Oleh karena itu dengan adanya aplikasi Gojek ini dirasa akan membawa banyak dampak positif terhadap para pelaku UMKM pada saat pandemi berlangsung hingga kini. Nah, hal inilah membuktikan bahwa peran digitalisasi sangat penting terhadap masyarakat yang ingin memasarkan produk mereka. Nah, dikarenakan masih banyak masyarakat yang buta akan teknologi maka dari itu hal inilah yang menjadi salah satu tantangan yang besar bagi pemerintah untuk membuat masyarakat setidaknya mengerti bagaimana cara berjualan secara online. Salah satu caranya seperti mengadakan pelatihan khusus untuk menambah literasi para pelaku UMKM mengenai digitalisasi.

Kiprah Ninja Xpress Jadi 'Teman' UMKM Bantu Naik Kelas
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto bersama Mantan PM Inggris Tony Blair

Bertemu Tony Blair, Menko Airlangga Bahas Inklusivitas Keuangan Hingga Stabilitas Geopolitik

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan mantan Perdana Menterin (PM) Inggris Tony Blair melakukan pertemuan di Kantor Kemenko Perekonomian.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.