Meningkatnya Risiko Politik Ekonomi Indonesia Jelang Meeting Presidensi G20

Ilustrasi Jokowi
Sumber :
  • vstory

VIVA - Wakil Menteri Luar Negeri Amerika Serikat Wendy Sherman, beberapa waktu lalu, berbicara melalui telepon dengan Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi. 

Juru Bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price melalui keterangan tertulisnya mengatakan, dalam percakapan tersebut, Sherman mengutuk serangan Rusia yang direncanakan, tidak beralasan, dan tidak dibenarkan terhadap Ukraina.

Sikap Indonesia dan risikonya

Lihat grafik forecast suplai uang beredar Indonesia, tahun 2022 stagnan sampai dengan bulan Januari 2023 secara ekstrapolasi cenderung turun, kalau Sri Lanka gagal bayar, Pakistan, Turki hyper inflasi 54%,  tidak dapat dipungkiri peluang Indonesia bisa lepas dari jeratan?  Artinya risiko politik ekonomi Indonesia melonjak.  

Presiden Gotabaya Rajapaksa Sri Lanka default,  tidak bisa membayar utangnya, Lisrik padam,  BBM tidak tersedia,  Sri Lanka demo besar besaran.

Dahlan Iskan menulis,  Sri Lanka kini diibaratkan kapal yang sedang tenggelam. Sedang Pakistan sudah berusaha tetap mengapung. Sudah diputuskan: Sri Lanka tidak bisa membayar utang. Sabtu lalu. Terserah mau diapakan.

Perdagangan saham pun dihentikan. Seminggu dulu –entah bagaimana selanjutnya. Saham itu, kalau tidak disetop, pasti rontok.

Listrik di sana sudah byar-pet. Parah. Tidak tertahankan. Bensin dan solar juga harus diantre. Bahan makanan tidak cukup. Devisa untuk impor pun tidak ada.

Benar-benar seperti kapal mau tenggelam.

Kita aman. Mestinya. Ekspor kita terbesar dalam sejarah –devisa kita tertinggi sejak 1945. Ekspor sawit, batu bara dan nikel mencapai kejayaannya: terima kasih Rusia?

Sedang ekonomi Sri Lanka sekarang ini yang terburuk. Dalam sejarahnya sebagai negara merdeka. Terburuk sejak 1948.

Tiongkok tidak bisa lagi diutangi. Juga India. Itulah sikap dua pemberi utang terbesar Sri Lanka.  Sejak dua tahun lalu Tiongkok dan India sudah mengerem ekspansi keuangannya. Mereka sudah melihat tidak ada lagi kemampuan Sri Lanka untuk membayar utang.

 Tiongkok justru menyarankan agar Sri Lanka –juga Pakistan– untuk kembali ke IMF. Mereka adalah anggota IMF –dan IMF wajib menolong anggotanya. Tapi Anda sudah tahu: prosedur di IMF sangat panjang. Dan rumit. Dan harus prudent. Tidak mungkin IMF bisa mengucurkan dana mendadak.

Padahal istana presiden Sri Lanka sudah dikepung pendemo. Sudah lebih satu minggu. Tuntutan mereka kian keras: Presiden Gota Rajapaksa harus mundur.

Di Pakistan Militer kian terlihat pendukung Perdana Menteri Baru Shehbaz Sharif.

SMF Ungkap Rumah Tidak Layak Huni di RI Masih Banyak

Pemimpin baru itu sudah memutuskan untuk tidak menaikkan harga BBM. Juga menahan kenaikan tarif listrik –bahkan akan menurunkannya.

Sri Lanka dan Pakistan sama-sama bekas jajahan Inggris. Dengan warisan demokrasinya yang kuat. Tapi belum pernah ada partai yang benar-benar bisa menguasai parlemen. Pemerintahan pun begitu rentan. Sepanjang masa. Demikian tulis Dahlan Iskan.  

Program Restrukturisasi Kredit Terdampak COVID-19 Berakhir, OJK Ungkap Alasan Tak Diperpanjang

Imran Khan perdana Menteri Pakistan disurati Europe union, diberi surat peringatan, kenapa kok mendukung (abstain) terhadap sikap resolusi PBB menyalahkan invasi Rusia ke Ukraine.  Sekarang Imran Khan jatuh oleh mosi tidak percaya parlemen.  Ibarat petir di siang hari tiba tiba menerjang Perdana Menteri Imran Khan.  

Ini risiko jangka pendek Indonesia

Kenali Asuransi Kecelakaan Kerja dan Cara Mengklaimnya

1. Bulan Mei 2022 Indonesia dan ASEAN meeting dengan USA.

Sebelumnya Indonesia sudah diberitahu oleh Menteri Luar negeri dan Menteri keuangan Yellen USA bahwa presiden Joe Biden mengatakan tidak hadir pada pertemuan G20 tahun ini.  Menteri luar negeri Retno marsudi sudah ditelepon (3/3/2022)  Menlu USA untuk klarifikasi.   

 2. Bilamana Indonesia tidak turut USA membatalkan undangan Rusia pada meeting G20 bulan September 2022, ibarat gadis bunga kembang G20 tiba tiba kok bisa batal dipersunting.

Entah kenapa kok Indonesia seperti tergoda dengan diskon harga minyak Rusia, atau merasa seolah-olah mendapat pujian Putin,  dan ikut gaya pro Russia? Atau merasa romantis gaya Soekarno?

3. Bila Indonesia masuk kepada kelompok Pakistan, Korut, India, China, dan 4 negara-negara Arab cenderung pro Rusia,  Dan Indonesia masih membeli minyak bumi Rusia.

Jangan heran Indonesia menjadi paria, risiko membesar seperti nasib Gotabaya Rajapaksa dan Imran Khan. Beban cicilan utang negara Indonesia selama tahun 2022 ditalangi cadangan Bank Indonesia dan cadangan Dana BPJS ketenagakerjaan.  Sebelumnya Indonesia telah ditegur World Bank soal penggunaan dana Bank Indonesia untuk menalangi surat utang negara.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.