- vstory
VIVA – Pemberian penghargaan Nawacita kepada sejumlah tokoh bangsa merupakan salah satu program Nawacita Sosial Inisiatif. Program ini adalah bagian upaya memberikan penghargaan kepada tokoh-tokoh yang memiliki prestasi di bidangnya masing-masing.
Tentu saja penghargaan ini juga bagian dari semangat membela negara sebagai program NSI Nawacita Sosial Inisiatif.
Penghargaan diberikan atas prestasi mereka yang membanggakan agar bisa menjadi jejak perjuangan dalam menginspirasi generasi muda.
Pada Selasa (7/06), Ketua umum Lembaga Kajian Nawacita (LKN) Samsul Hadi bertemu Kepala Badan Diklat (Kabadiklat) Kementerian Pertahanan RI Mayjen TNI Tandyo Budi Revita di kantor Badiklat Jl. KH. Wahid Hasyim, Menteng, Jakarta.
Samsul disertai tim LKN Totok Sediyantoro, Aris Sulistyo dan Direktur NSI Nawacita Sosial Inisiatif Goenardjoadi Goenawan. Sementara Kabadiklat didampingi Kol TNI (AL) Bondan.
Dalam pertemuan tersebut, ditegaskan bahwa Mayor Jenderal TNI Tandyo Budi Revita layak mendapatkan penghargaan dari nawacita karena prestasinya.
Sebelumnya Tandyo Budi Revita berprestasi pioner dalam mendorong semangat bela negara sesuai dengan program Nawacita.
ia adalah seorang perwira tinggi TNI-AD yang sejak 30 Desember 2021 mengemban amanat sebagai Kabadiklat Kemhan.
Tandyo, merupakan alumni Akademi Militer tahun 1991 salah satu Jenderal termuda di TNI dan mahir dalam bidang Infanteri. Jabatan terakhir Jenderal bintang dua ini adalah Dirrah Komhan Ditjen Strahan Kemhan.
Penghargaan lukisan dari NSI Nawacita Sosial Inisiatif telah diberikan kepada 40 tokoh termasuk untuk prestasi yang membanggakan supaya bisa menjadi jejak perjuangan dalam menginspirasi generasi muda.
Adapun penghargaan tokoh bangsa diberikan kepada lintas swasta dan militer.
Penghargaan tokoh militer bangsa Indonesia diantaranya diberi kepada: Panglima TNI Jenderal TNI Andika Perkasa, KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurahman, KSAL Laksamana TNI Yudho Margono, Wantimpres Sidarto Danusubroto, Laksda (Purn) Dr. Ir. Suyono Thamrin, MEngSc.,ASEAN Eng.mantan Koorsahli Kasal, Laksda (Purn) TNI Benny Rianto, mantan Kepala Badiklat Kemeterian Pertahanan RI.
Mayjen (Purn) TNI Joko Supriyanto (mantan Kepala Badiklat Kemeterian pertahanan RI), Mayjen TNI Yudhi Candra (kepala LP3M Universitas Pertahanan), Mayjen TNI Kartiko Wardani (staf ahli Menteri pertahanan RI).
Mayjen (Purn) Yussuf Solichien, Letjen (Purn) Munir (staf ahli BIN), Letjen (Purn) Agus Wijoyo (mantan Ketua Lemhannas), Letjen (Purn) Ediwan Prabowo (mantan Sekjen Kemeterian Pertahanan RI)
Letjen TNI Herindra (Wakil Menteri Pertahanan RI), Brigjen (Purn) Asep Rosidin (mantan Dirtopad Direktorat Topografi), Irjenpol (Purn) Anton Charliyan (mantan Kapolda Jabar), Letjen TNI (Purn) Mohammad Effendi (mantan Irjen AD).
Kombes Pol Bhirawa (Dirpropam Polda Metro Jaya), Brigjen TNI Ade Kurnianto (Kapusdiklat Bela negara kementerian Pertahanan RI), Mayjen TNI Tandyo Budi Revita (Kepala Badan Diklat Kemeterian Pertahanan RI)
Penghargaan tokoh bangsa Indonesia dari sisi pejabat sipil diberikan kepada di antaranya :
Ir. Samsul Hadi (ketua umum LKN), Prof Purnomo Yusgiantoro (mantan Menteri pertahanan RI), Prof Rohmin Dahuri (mantan Menteri kelautan), Peter Gontha (mantan Duta Besar Polandia), Dr Umar Said ( mantan sekjen ESDM), Wahyu Sakti Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan).
Dr. Sudhono Iswahyudi SH., MH. (mantan Jampidsus jaksa agung muda pidana khusus), Connie Rahakundini (pengamat militer), Dr. Marzuki Usman (mantan Menteri Pariwisata), Dr Geni Rina Sunaryo (ahli nuklir BATAN), Gati wibawaningsih (Dirjen industri kecil), dan Ganang Soedirman (putra pahlawan Panglima Besar Jenderal Soedirman),
Penghargaan tokoh bangsa Indonesia dari swasta diberikan kepada:
Dr Boenjamin Setiawan (founder Kalbe Farma), Franciscus Welirang (Direktur utama Bogasari), Hiskak Secakusuma (founder Pembangunan Jaya), Prof AB Susanto (founder JCG Jakarta consulting group), Don Bosco (Direktur utama Metro TV), dan Adhi Lukman (Ketua GAPMMI).
