Sampah: Ancam Bumi, Ancam Kehidupan

- vstory
VIVA – Berbicara mengenai lingkungan, tidak jauh dari istilah sampah. Sadarkah kita jika sampah selalu menjadi permasalahan yang sulit ditangani? Ya, mungkin sebagian orang menyadari namun sebagian lainnya banyak yang masih tak acuh terhadap sampah ini.
Banyak video dokumenter di luar sana yang menanyakan pendapat masyarakat ketika mendengar kata ‘sampah’. Mayoritas menjawab sampah itu bau, kotor, jorok, menjijikan, dan membuat tak nyaman. Anggapan tersebut benar adanya. Bayangkan jika tempat tinggal kita berada di dekat pembuangan sampah, akankah kita dapat melakukan pekerjaan dengan nyaman tanpa terganggu dari bau tidak sedapnya sampah?
Kita tahu dan sadar bahwa sampah merupakan permasalahan yang cukup krusial di negara kita. Sampah akan terus ada selama manusia di bumi masih ada. Karena itu, dapat dibayangkan jumlah sampah yang dihasilkan oleh manusia di bumi ini akan terus meningkat.
Secara umum, sampah merupakan bahan buangan atau sisa yang sudah tidak dipergunakan lagi dan akan menimbulkan gangguan terhadap kesehatan masyarakat. Sampah adalah sisa kegiatan sehari-hari manusia atau proses alam yang berbentuk padat.
Tak lengkap rasanya bila kita membahas sampah tanpa mengetahui kondisi sampah di negara kita saat ini. Indonesia memproduksi paling sedikit 64 juta ton sampah setiap tahunnya dan hanya 60?ri jumlah tersebut yang diangkut dan diproses di TPA. 10% didaur ulang, 30% lainnya dibiarkan mencemari lingkungan.
Pada tahun 2020, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) memprediksi total produksi sampah nasional dapat mencapai 67,8 juta ton. Dari angka tersebut dapat diartikan setiap hari penduduk Indonesia menghasilkan sekitar 185.753 ton sampah.
Layaknya seorang manusia yang akan merasa kekenyangan apabila terlalu banyak makanan yang masuk kedalam tubuh, TPA sampah pun juga dapat overload ketika banyak tumpukan sampah yang menggunung dan terus masuk. Hal ini dapat tergambarkan oleh kondisi TPA Mandung di Kerambitan, Tabanan, Bali.