Membangun Desa yang Cantik untuk Indonesia yang Lebih Baik

- vstory
Kondisi pengelolaan statistik desa yang ada saat ini
Sudah banyak data dikumpulkan di desa dari banyak dinas, instansi baik dari pusat sampai daerah, namun tidak semua meninggalkan jejak. Desa sebagai obyek dalam pengelolaan statistik, sehingga banyak aplikasi yang bermacam macam dan berbeda untuk setiap kegiatan. Akibatkan karena hanya satu atau dua personil perangkat desa tetapi menanggani banyak aplikasi yang ada di desa, sehingga faktor human error (kecapekan karena terlaku sibuk) sering terjadi, bisa salah input data sehingga data tidak valid. Juga permasalahan data yang tidak saling terhubung berpotensi terjadi inkonsistensi dan duplikasi.
Harapan dari Desa
Sesuai semangat SDI, banyak data yang dikumpulkan dari desa sudah diproses melalui standar datanya, sudah ada metadatanya sehingga sudah terjadi duplikasi. Cukup 1 aplikasi yang menangani pengelolaan data namun sudah bisa dimanfaatkan banyak dinas/instansi. SDM di desa (perangkat desa) sudah bisa mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan telekomunikasi (melek iptek).
Mampu mengembangkan potensi desa yang ada dan menggali potensi yang masih tersembunyi untuk dibangkitkan menuju masyarakat lebih sejahtera. Banyak dana yang sudah masuk di desa benar benar bisa dimanfaatkan untuk kesejahteraan masyarakat desa, namun juga harus teraudit secara benar dan meyakinkan, perangkat desa jangan lagi berfikir untuk kekayaan pribadi tapi benar benar untuk kebaikan dan kesejahteraan masyarakatnya.
Masyarakat umum sudah mempunyai pemikiran dimulai dari level keluarga, di mana keluarga yang sudah sejahtera bisa membantu mengangkat tetangganya yang masih belum sejahtera, saling bergotong royong, satu warga sejahtera jadi semua warga sejahtera. Pengelolaan data yang ada di desa sudah tertata, terstruktur dengan metadatanya.
BPS sudah sejak lama merekrut perangkat desa, kader desa untuk menjadi mitra statistik yang sekarang menjadi “Sobat Data” yang bertugas mengumpulkan data di desa yang bersangkutan. Setiap ada kegiatan BPS selalu didahului dengan pelatihan petugas, sehingga perangkat desa yang ikut kegiatan BPS terupdate kompetensinya di bidang statistik yang bersesuaian dengan kegiatan yang diikutinya.