Seberapa Pentingkah Spesialisasi bagi Perawat Indonesia?

Sekelompok tenaga kesehatan perawat
Sumber :
  • vstory

VIVA – Lulusan profesi perawat Indonesia dari tahun ke tahun mengalami tren peningkatan. Hal ini didasari oleh banyaknya minat masyarakat Indonesia pada prospek kerja perawat sehingga banyak juga anak muda yang tak ragu untuk melanjutkan studi di jurusan keperawatan entah itu vokasi ataupun S-1.

Pengaruh Makanan Cepat Saji terhadap Kesehatan Anak-anak

Namun, di balik tingginya minat masyarakat terhadap profesi kesehatan yang satu ini, nyatanya masih saja ada stigma buruk yang ditujukan bagi para perawat. Misalnya, anggapan perawat sebagai "pembantu" dokter yang hanya bekerja ketika disuruh, atau anggapan bahwa tugas perawat hanya sekadar merapikan tempat tidur pasien dan menyuapi makan.

Padahal, tugas perawat lebih dari itu. Perawat memiliki otoritasnya sendiri dalam mendiagnosis, mengobati, hingga mengevaluasi kesehatan pasien dalam lingkupnya tersendiri. Perawat bukanlah "pembantu" dokter ataupun perpanjangan tangan tenaga kesehatan lain. Perawat bekerja secara kolaboratif dengan tenaga kesehatan (tenakes) lain guna mengefektifkan pelayanan kesehatan pasien dalam keadaan sakit maupun sehat secara holistik. 

Urgensi Peraturan Perundang-undangan bagi Tenaga Kesehatan

Oleh karena itu, untuk mengoptimalkan kinerja perawat diperlukan spesialisasi perawat. Spesialisasi perawat menjadi penting sebagai penegas bahwa keperawatan adalah sebuah profesi yang nyata dan memiliki badan naungan resmi. Spesialisasi juga mampu menghilangkan stigma negatif yang ditujukan ke perawat dalam rangka meremehkan profesi ini.

Dilansir dari Royal College of Nursing, perawat spesialis adalah perawat yang bekerja di area khusus pada lingkup keperawatan. Para perawat ini merawat pasien pada kondisi dan gejala jangka panjang. Misalnya, penyakit diabetes, kanker, demensia, hingga penyakit jantung kronis. Penyakit-penyakit yang memerlukan perawatan ekstra ini rasanya cocok jika ditangani oleh perawat spesialis.

Al-Qur'an dan Ilmu Pengetahuan

Spesialisasi Keperawatan

Di Indonesia sendiri jenis-jenis spesialisasi perawat antara lain Spesialisasi Keperawatan Komunitas, Spesialisasi Keperawatan Anak, Spesialisasi Keperawatan Jiwa, Spesialisasi Keperawatan Maternitas, Spesialisasi Keperawatan Medikal Bedah, dan Spesialisasi Keperawatan Onkologi. Para perawat spesialis ini memegang peranan penting dalam mengedukasi pasien hingga memberikan bantuan diagnosis pada pasien.

Dalam beberapa kasus, perawat spesialis sangat mungkin untuk mencegah pasien kembali dirawat (re-hospitalised). Sehingga bisa ditarik kesimpulan jika perawat spesialis mampu untuk menangani secara efektif kondisi pasien dan mengefisienkan biaya pengobatan pasien. 

Perawat Spesialis Menyelamatkan Hidup Pasien

Perawat spesialis mampu memegang kendali untuk memastikan bahwa pasien dalam kondisi terbaiknya. Perawat spesialis juga bisa dijadikan pengganti tenaga kesehatan profesional lainnya. Peran perawat spesialis dalam lingkup mengobati pasien bisa dibuktikan dengan keefektifan waktu rawat di rumah sakit hingga mampu memberikan perawatan paripurna sehingga pasien terhindar dari komplikasi pasca-operasi.

Dengan mempelajari suatu keilmuan khusus, perawat spesialis dapat lebih fokus dan profesional dalam menangani kondisi pasien sesuai bidang keahliannya. Menurut survei yang dilakukan oleh Royal College of Nursing/National Voices di tahun 2009, para pasien menilai perawat spesialis lebih unggul dari tenakes lain dalam hal: 

1. Memahami kebutuhan pasien

2. Merencakan dan melakukan asuhan keperawatan

3. Memerhatikan masukan pasien

4. Transparan dan jujur. 

Dengan kepercayaan-kepercayaan yang di berikan ini, tentunya pasien akan lebih mudah untuk mencapai kondisi sehat yang paripurna dengan bantuan perawat spesialis.

Perawat Spesialis Memangkas Biaya Pengobatan Pasien

Dengan keefektifan dan keprofesionalitasan perawat spesialis, pasien secara langsung akan berkurang biaya pengobatannya. Misalnya, perawat spesialis akan memberikan asuhan keperawatan secara menyeluruh pada pasien mulai dari konsultasi, perawatan, hingga edukasi secara langsung dan menyeluruh sehingga pasien tidak memerlukan rujukan. Tentu hal ini akan mengurangi biaya, menghilangkan administrasi yang tidak penting, dan juga mengefektifkan waktu bagi pasien.

Kinerja dan skill perawat spesialis akan mempercepat pemulihan kondisi pasien. Contoh pada kasus yang dilaporkan British Heart Foundation, pasien dengan pengawasan dan pengobatan dari perawat spesialis akan berhemat 1,826 pounds. Ditambah mereka juga merasakan gejala penyakit menurun setelah ditangani secara profesional oleh perawat spesialis. 

Kondisi Perawat Spesialis di Indonesia

Dibalik kemudahan dan keuntungan yang ditawarkan perawat spesialis, kondisi perawat spesialis di Indonesia tidak cukup diuntungkan. Lamanya waktu studi dan biaya yang tidak murah untuk menjadi seorang perawat spesialis menjadi faktor seditikitnya keinginan perawat untuk mengambil spesialisasi.

Ditambah, beberapa kasus yang terjadi di rumah sakit yang menugaskan perawat spesialis untuk membantu perawat umum karena kurangnya tenaga kerja pun menjadikan para perawat enggan untuk menekuni spesialisasi karena merasa tidak ada bedanya dengan perawat tanpa spesialisasi.

Permasalahan gaji pun turut menjadi penyumbang faktor sedikitnya perawat spesialisasi di Indonesia. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan dukungan dari pemerintah dan pihak rumah sakit agar para perawat spesialis ini mendapatkan gaji dan beban kerja yang sesuai porsi mereka masing-masing. Edukasi masyarakat juga diperlukan untuk menormalisasikan pengobatan yang holistik dan paripurna dari perawat spesialis.  

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.