Bermain Sambil Belajar Memaksimalkan Tumbuh Kembang Anak Usia Dini

Tantri Rahmawati, M.Psi., Psikolog, Pengasuh KB – TK Islam At Tadzkiroh Sidoarjo Jawa Timur
Tantri Rahmawati, M.Psi., Psikolog, Pengasuh KB – TK Islam At Tadzkiroh Sidoarjo Jawa Timur
Sumber :
  • vstory

VIVA  – Menanamkan kebiasaan belajar pada anak usia dini atau usia pra sekolah, seringkali dianggap menyulitkan bagi orang tua. Karena pada umumnya anak cepat merasa bosan saat belajar dan lebih memilih bermain dari pada belajar. Oleh karena itu, salah satu cara terbaik untuk menyiasatinya adalah dengan cara belajar sambil bermain.

Permainan yang seru dan menyenangkan, biasanya dapat membuat anak betah hingga berjam-jam, dibandingkan bila anak diminta untuk belajar. Karena itulah, konsep pembelajaran pada anak usia dini berprinsip pada belajar seraya bermain dan bermain sambil belajar, sebagaimana yang diterapkan di TK Islam At Tadzkiroh, Pondok Wage Indah 2 Sidoarjo, Jawa Timur.

Bermain bahkan dianggap sebagai kunci dari belajar. Para ahli mengungkapkan bahwa bermain dapat memperkaya proses belajar dan membantu mengembangkan kemampuan penting bagi anak. Melalui permainan, anak dapat mengembangkan semua potensinya secara optimal, baik potensi fisik maupun mental intelektual dan spiritual.

Oleh karena itu, bermain bagi anak usia dini merupakan jembatan bagi berkembangnya semua aspek. Dalam istilah psikologi, Joan Freeman dan Utami Munandar (1996) mendefinisikan bermain sebagai suatu makna yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik intelektual, social, moral, emosi maupun fisik. Demikian halnya dengan pendapat Hurlock (1978), bahwa bermain dapat berpengaruh terhadap perkembangan fisik, kreativitas, pengetahuan, tingkah laku sosial dan nilai moral anak. Awil dkk (2001) berpendapat bahwa: Metode bermain adalah salah satu metode pembelajaran yang sesuai dengan tingkat perkembangan anak usia taman kanak-kanak sampai pada kelas rendah sekolah dasar. Kegiatan anak pada usia ini didominasi dengan bermain. Dalam bermain, anak tidak diajak berpikir tentang hasil, namun proses belajar lebih penting daripada tujuan akhir. Di sinilah kegiatan belajar sambil bermain dapat memaksimalkan tumbuh kembang anak, khususnya anak usia dini (usia pra sekolah)

Contoh kongkret kegiatan belajar sambil bermain pada anak usia dini yang dapat membantu memaksimalkan perkembangan dan pertumbuhannya antara lain :

a.       Bermain peran. Dengan bermain peran, dapat membantu anak mengatasi egosentrisme, anak belajar empati, karena anak ditempatkan pada posisi orang lain.

b.      Bermain dengan bahan yang dapat berubah bentuk sehingga mereka dapat mulai memahami perubahan bentuk, seperti tanah liat, plastisin/play-doh/malam. Bukan hanya memaksimalkan kemampuan motorik halus anak, hal ini juga dapat membantu anak mengembangkan kemampuan simbolik, jika mereka membentuk plastisin menjadi bentuk huruf, angka, bangun segi dan bentuk-bentuk lainnya.

Halaman Selanjutnya
img_title
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.