Antara Remaja Masjid, Jusuf Kalla, dan Perdamaian Dunia

Rapat Pleno PP PRIMA DMI di Gedung DMI Pusat pada Kamis malam, 15 Desember 2022.
Rapat Pleno PP PRIMA DMI di Gedung DMI Pusat pada Kamis malam, 15 Desember 2022.
Sumber :
  • vstory

Selain itu, terkait kontribusi aktif untuk mewujudkan perdamaian dunia dan memelihara ketertiban global, PRIMA DMI berpegang teguh kepada Nilai Keislaman dan Nilai Keilmuan, sebagaimana tertulis dalam Mukadimah Anggaran Dasar (AD) PRIMA DMI.

Dalam penjelasan tentang ‘Nilai Keislaman”, tertulis: “Menegakkan dan menjunjung tinggi nilai-nilai ajaran Islam. Islam yang dimaksud adalah agama rahmatan lil a’lamin yang membawa kebenaran, keadilan, kesejahteraan, dan ketentraman bagi seluruh umat manusia yang bersumber dari Al-Qur’an dan as-Sunnah......”. Sedangkan dalam definisi ‘Nilai Keilmuan,’ tertulis: “Terbentuknya remaja Muslim yang berilmu. Nilai ini menunjukkan bahwa PRIMA DMI memiliki perhatian serius terhadap ilmu pengetahuan. Dengan ilmu pengetahuan kita akan mengetahui dunia secara luas, tidak hanya sebagian saja. Karena dari waktu ke waktu, ilmu pengetahuan akan terus berkembang dan berubah. PRIMA DMI berkeyakinan, ilmu pengetahuan adalah jendela dunia”.

Dalam konteks ikhtiar mewujudkan perdamaian dunia dan memelihara ketertiban global, PRIMA DMI berusaha maksimal untuk menerjemahkan nilai-nilai Keislaman dan Keilmuan dalam bentuk program kerja. Terkait hal ini, penulis berpandangan bahwa perdamaian dan ketertiban dunia merupakan konsekuensi logis dari karakteristik agama Islam yang rahmatan lil a’lamin, yakni agama yang menjadi rahmat, kasih sayang, karunia dan berkah serta nikmat luar biasa bagi seluruh alam semesta. Agama Islam bersumber dari kitab suci Al-Qur’an dan as-Sunnah yang membawa kebenaran, keadilan, kesejahteraan dan ketentraman bagi seluruh umat manusia. Dengan demikian, perdamaian dan ketertiban dunia mustahil terwujud tanpa tegaknya kebenaran dan keadilan di dalam suatu tatanan masyarakat, suku bangsa dan negara.

Lalu perdamaian dunia menjadi prasyarat utama dalam mewujudkan kesejahteraan dan ketentraman masyarakat global. Empat karakteristik ini telah tercakup dan tertulis jelas dalam ajaran agama Islam yang bersifat rahmatan lil a’lamin, sebagaimana diajarkan oleh Rasulullah Muhammad Shallallahu A’laihi Wa Sallam (SAW) kepada para sahabatnya. Keempat karakteristik itu juga terkait erat dengan ikhtiar PRIMA DMI dalam mewujudkan perdamaian dunia dan ketertiban global.

Lebih lanjut, sosok Ketua Umum PP DMI, Dr. (H.C.) Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla, M.B.A., dikenal luas sebagai tokoh perdamaian global yang telah berkontribusi aktif dalam proses perjanjian dan negosiasi damai di Aceh, Ambon, Poso dan Afghanistan, serta Palestina. Ia menjadi penggagas dan pelopor perdamaian dengan para pihak yang awalnya ingin memisahkan diri dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), serta dengan pihak-pihak yang saling konflik akibat kesenjangan ekonomi dan konflik berlatar belakang sosial politik.

Wakil Presiden (Wapres) RI Ke-10 dan Ke-12 ini juga mengemban amanat sebagai Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Pusat. PMI menjadi salah satu organisasi terdepan yang terjun langsung ke lapangan saat terjadi bencana alam. Tujuannya pun sangat mulia, yakni menolong para korban yang tertimpa bencana, baik luka ringan maupun luka berat, serta mengevakuasi para korban yang telah meninggal dunia.

Terkait masalah konflik dan perdamaian dunia, penulis teringat dengan kata-kata mutiara yang pernah diucapkan oleh tokoh nasional kelahiran Kecamatan Watampone, Kabupaten Bone, Provinsi Sulawesi Selatan, pada 15 Mei 1942 silam. Tepatnya saat Daeng Ucu, panggilan akrab Muhammad Jusuf Kalla (JK), meresmikan bentang ruang Masjid Raya Baiturrahman di Kota Banda Aceh, Provinsi Aceh. “Itulah saya selalu sampaikan, tujuan kita adalah kemakmuran dan kesejahteraan, tapi tidak ada kesejahteraan tanpa keamanan, tanpa kedamaian, dan tidak ada kedamaian tanpa keadilan, semuanya harus bersama-sama kita lakukan. Masjid menjadi pengingat kita akan hal tersebut,” tutur JK yang juga Ketua Dewan Etik Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) itu pada Sabtu, 13 Mei 2017, seperti dikutip dari laman https://www.antaranews.com/berita/629046/kata-jusuf-kalla-soal-mesjid-dan-perdamaian. Menurutnya, kedamaian adalah modal pokok. Namun di atas kedamaian, hal yang juga penting adalah keadilan.

Halaman Selanjutnya
img_title
Disclaimer: Artikel ini adalah kiriman dari pengguna VIVA.co.id yang diposting di kanal VStory yang berbasis user generate content (UGC). Semua isi tulisan dan konten di dalamnya sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis atau pengguna.